Wall Street Bervariasi Imbas Komentar Menteri Perdagangan AS



( 2018-01-25 02:35:53 )

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dengan indeks saham Dow Jones mencatatkan penguatan. Sedangkan S&P 500 Nasdaq melemah usai komentar US Commerce Secretary atau Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengenai perang dagang melawan China.

Berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Ross mengatakan, bahwa otoritas perdagangan AS sedang menyelidiki apakah ada kasus untuk mengambil tindakan atas pelanggaran hak kekayaan intelektual China.

Sentimen itu sempat membuat indeks saham S&P 500 turun 0,5 persen. Akan tetapi, indeks saham Dow Jones dan S&P 500 kembali pulih didorong kinerja perusahaan dan dolar AS yang tertekan mendukung kinerja perusahaan multinasional besar.

Pada penutupan perdagangan saham, pada hari Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 41,31 poin atau 0,16 persen ke posisi 26.252,12. Indeks saham S&P 500 turun 1,6 poin atau 0,06 persen ke posisi 2.837,54. Indeks saham Nasdaq susut 45,23 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.415,06.

"Secara teknikal wajar bagi pasar untuk sejenak beristirahat sehingga indeks sedikit menurun," ujar Stephen Massocca, Senior Vice President Wedbush Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, pada hari Kamis (25.01.2018).

Indeks dolar AS menurun sebesar 0,98 persen terhadap sejumlah mata uang lainnya usai Menteri Keuangan AS Steve Munchin menyambut baik pelemahan mata uang dolar AS.

Kekhawatiran terhadap sikap proteksionisme menambah tekanan ke dolar AS. Apalagi usai kebijakan Presiden AS Donald Trump terhadap tarif impor mesin cuci dan panel surya.

Wall street bervariasi dengan indeks saham Dow Jones menguat didorong saham bank yang masuk saham unggulan. Saham bank menguat ikuti imbal hasil surat berharga AS usai dolar AS tertekan. Saham JP Morgan dan Goldman Sachs naik lebih dari satu persen.

Musim laporan keuangan juga membayangi wall street. Sejauh ini, laporan keuangan perusahaan cukup kuat. Berdasarkan survei Reuters, diharapkan perusahaan masuk indeks S&P 500 catatkan pertumbuhan 12,4 persen. Dari 88 perusahaan yang sudah sampaikan laporan keuangan, sekitar 78,4 persen mencatatkan kinerja keuangan di atas harapan.

Namun ada juga kinerja keuangan perusahaan yang tak sesuai harapan. Usai rilis laporan keuangan, saham General Electric melemah 2,66 persen.

Perseroan mengungkapkan penyelidikan mengenai biaya asuransi bernilai miliaran dolar dan melaporkan penurunan pendapatan lima persen jadi sentimen negatif untuk saham General Electrics. Saham Abbott Laboratories melonjak 4,37 persen usai laba kuartalan 2018 mengalahkan perkiraan.