Peroleh Dana Dari Multifinance, Berikut Target AwanTunai



( 2017-11-30 03:57:05 )

AwanTunai, sebuah Perusahaan financial technology atau fintech berbasis lending, memberikan target untuk dapat menyalurkan pinjaman mencapai Rp 350 miliar pada 2018 setelah mencapai komitmen pendanaan sebesar $30 juta.

Dino Setiawan selaku Founder & Chief Executive Officer AwanTunai mengungkapkan, dari segi investasi AwanTunai telah mendapatkan komitmen pendanaan dari perusahaan multifinance, PT Finansia Multi Finance (Kredit Plus) sebesar $30 juta untuk membiayai pinjaman dan mendukung pertumbuhan bisnis AwanTunai. “Selain dari Kredit Plus, tahun ini juga ada beberapa fund kecil dari Singapura, seperti reksadana skala kecil dari Singapura. Untuk tahun depan, kami masih membicarakan dengan beberapa bank, namun masih negosisasi,” ujar Dino, di Jakarta, pada Rabu (29/11/2017).

Dalam menjalankan bisnisnya, lanjut Dino, AwanTunai bekerjasama dengan dengan beberapa mitra atau channel. Saat ini, pihaknya telah bekerjasama dengan 50 toko offline yang menjual smartphone untuk memberikan fasilitas cicilan kepada konsumen. Dia mengatakan hal tersebut dilakukan dengan tujuan menjadi point off sales financing yang aman, cepat, dan mudah. Mitra dari sisi konsumen, AwanTunai telah menggandeng perusahaan transportasi, Blue Bird Group, dengan menyediakan cicilan smartphone untuk meningkatkan produktifitas dan pendapatan para pengemudi. Setelah dua bulan aplikasi diluncurkan, kurang lebih sebanyak 5.000 pengemudi telah mengajukan program tersebut dengan approval rate 45 persen.

Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan perusahaan juga bakal semakin ekspansif dengan menambah mitra mulai dari pegadang kecil hingga perusahaan besar untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh masyarakat. "Ke depan bukan hanya smartphone, tapi kami bisa memberikan kredit jenis elektronik lain maupun furniture," ucap Dino.

Dino menyebutkan, setelah melakukan research AwanTunai menawarkan plafon pinjaman sebesar Rp 4 juta dengan mempertimbangkan penyebaran uang atau lending. Namun tidak meutup kemungkinan, pihaknya akan mengembangkan jumlah plafon yang lebih kecil untuk mencangkau lapisan masyarakat bawah. Adapun untuk pengajuan kredit, nasabah hanya membutuhkan Kartu Tanda Penduduk sebagai verifikasi lantara AwanTunai memiliki creditengine sehingga calon debitur dapat mengetahui persetujuan limit kredit dalam waktu 15 menit.

Untuk melakukan mitigasi risiko, sistem perusahaan juga sudah terintegrasi dengan beberapa lembaga seperti Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan Bank Indonesia [BI Checking]. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan channel atau mitra untuk menentukan kriteria nasabah yang akan diberikan kredit. “Kami cek dengan beberapa data, seperti data BI, data Dukcapil, dan dari channel-nya, jadi kami juga tidak sembarangan. Jadi khusus, kami lewat mitra baik toko maupun mitra perusahaan,” jelasnya.