Harga Emas Kembali Mengalami Kenaikan Karena Kejatuhan Dolar AS



( 2017-11-15 02:16:09 )

Harga emas naik sedikit demi sedikit pada perdagangan di hari Selasa sebagai imbas dari pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan pasar saham yang lesu. Harga emas mampu naik dari posisi terendah dalam satu pekan ini.

Sentimen lain yang mendorong kenaikan harga emas adalah ketidakpastian rencana reformasi perpajakan AS yang membuat para investor mencari instrumen yang aman.

Mengutip Reuters, pada hari Rabu (15.11.2017), harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen ke level US$ 1.281,94 per punce pada pukul 01.50 siang waktu New York, mulai merambat naik dari level US$ 1.270,56 per ounce yang merupakan terendah dalam satu pekan.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik US$ 4 atau 0,3 persen ke level US$ 1.282,90 per ounce.

Dolar AS memang jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama dunia. Pelemahan dolar AS ini mendorong harga emas dan beberapa komoditas lain yang berdenominasi dolar AS menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Selain itu, untuk pasar saham secara keseluruhan jika terjadi pelemahan. Oleh sebab itu pelaku pasar mulai melakukan diversifikasi ke instrumen safe haven seperti emas," jelas salah satu analis.

Dengan berbagai sentimen yang ada, ia memasang target harga emas bisa menyentuh level US$ 1.350 per ounce dalam jangka pendek.

Bursa saham AS anjlok usai saham General Electric merosot dalam dua hari berturut-turut dan penurunan harga minyak sehingga menekan saham-saham di sektor energi.

Kekhawatiran tentang rencana reformasi pajak AS yang diajukan oleh Partai Repulik dan kemampuan ekonomi untuk menghadapi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS menjadi tekanan terhadap aset yang dianggap berisiko dan membuat aset safe haven mulai diburu.