Pelemahan Rupiah Berpotensi Terus Berlanjut



( 2017-10-26 03:28:48 )

Kenaikan rupiah yang terjadi sesaat harus kembali diuji untuk mengetahui kelanjutannya. Pada kenyataannya laju rupiah cenderung berbalik melemah, meski terdapat sejumlah sentimen positif dari dalam negeri.

Meski diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas, namun harapan akan terjadinya penguatan mulai sirna sehingga dikhawatirkan akan terjadi pelemahan lanjutan. "Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah," ujarnya di Jakarta, pada hari Kamis (26.10.2017).

Diperkirakan Reza, bahwa rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.583/USD dan resisten Rp13.519/USD. Sementara pasca menguat, laju rupiah berbalik turun. Kondisi ini jelas berbeda dengan IHSG di mana merespon positif sejumlah sentimen.

Akan tetapi, terhadap sentimen yang sama laju rupiah justru terlihat melemah. Tampaknya rupiah lebih merespon pergerakan USD yang terapresiasi dibandingkan sentimen positif dari dalam negeri.

Laju USD menguat seiring dengan adanya pemberitaan Partai Republik AS yang lebih memilih John Taylor dibandingkan Jerome Powell sebagai kandidat pengganti Yellen sebagai Gubernur The Fed karena dianggap akan lebih agresif dalam menaikan tingkat suku bunga The Fed.

"Di sisi lain, melemahnya AUD setelah merespons rilis inflasi yang di bawah ekspektasi pasar berimbas pada pergerakan sejumlah mata uang Asia, termasuk rupiah yang akhirnya berbalik melemah," pungkasnya.