Harga emas melemah dipicu dengan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang menguat. Selain itu, pasar menanti hasil pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve sehingga bayangi harga emas.

Harga emas untuk pengiriman di bulan Desember menurun sebesar 20 sen ke posisi US$ 1.310,60 per ounce. Harga emas itu terendah sejak 25 Agustus. Sedangkan harga perak naik 12,3 sen atau 0,7 persen ke posisi US$ 17.279 per ounce.

Saat ini perhatian pasar ke pertemuan the Federal Reserve (the Fed) yang berlangsung dua hari ini. Hasil pertemuan the Federal Reserve akan diumumkan pada hari Rabu waktu setempat.

The Federal Reserce diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga. Akan tetapi, the Federal Reserve diharapkan mulai mengurangi neraca US$ 4,5 triliun usai akumulasi obligasi yang berakhir pada 2014.

"Sepertinya the Federal Reserve akan pertahankan kebijakan moneternya. Menunggu data ekonomi ke depan yang dibutuhkan untuk menaikkan suku bunga," ujar Chief Executive GraniteShares, Will Rhind seperti dikutip dari laman Marketwatch, pada hari Rabu (20.09.2017).

Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa the Federal Reserve juga tampaknya akan mulai mengurangi neraca keuangan secara bertahap. "Dengan skenario dolar AS melemah dan suku bunga turun ini dapat mendorong harga emas dan komoditas lebih tinggi," tambah dia.

Sementara itu, Chief Market Analyst ThinkMarkets yang bernama Naeem Aslam menuturkan, bahwa the Federal Reserve tampaknya ingin proses berjalan baik sehingga menaikkan suku bunga secara bertahap.

"Kemungkinan suku bunga naik pada bulan Desember mencapai 40 persen tetapi pernyataan pejabat bank sentral AS membuat indeks dolar AS menguat," kata dia.

Indeks dolar AS sementara itu turun 0,3 persen ke posisi 91,82. Adapun kenaikan suku bunga bank sentral AS yang naik dapat mendorong dolar AS.