Jelang Pertemuan The Fed, Harga Emas Menurun 1 Persen



( 2017-09-19 02:48:49 )

Harga emas mengalami penurunan sebesar 1 persen pada perdagangan di hari Senin dan menyentuh pada level terendah dalam dua pekan karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan imbal hasil surat utang AS. Penguatan dolar AS dan imbal hasil ini jelang pertemuan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Selain itu, Wall Street yang mencetak rekor tertinggi dan meredanya ketegangan di Semenanjung Korea juga membuat pelaku pasar melepas aset-aset safe haven yang sebelumnya mereka genggam.

Mengutip Reuters, pada hari Selasa (19.09.2017), harga emas di pasar spot menurun sebesar 1,04 persen ke level US$ 1.305,46 per punce pada pukul 2.05 siang di London. Sedangkan untuk harga emas berjangka AS untuk pengiriman di bulan Desember yang merupakan kontrak paling aktif ditutup turun US$ 14,40 atau 1,09 persen menjadi US$ 1.310,8 per ounce.

Harga perak di pasar spot juga turun 2,63 persen ke US$ 17,117 per ounce. Sementara platinum turun 0,99 persen menjadi US$ 954,5 per ounce dan palladium naik 1,42 persen ke US$ 936,1 per ounce.

Pada tanggal 8 September lalu, harga emas sempat menyentuh level tertinggi dalam 13 bulan di level US$ 1.357,54 per ounce. Hal tersebut karena pelaku pasar mengambil posisi aman atau memborong aset-aset safe haven karena adanya ketegangan geopolitik di semenanjung Korea dan adanya hantaman Badai Harvey dan Irma di AS.

"Ada banyak spekulasi di emas pada waktu itu, tapi tampaknya sekarang sudah mulai surut," jelas analis Commerzbank Carsten Fritsch. Saat ini, pelaku pasar sedang menghitung kemungkinan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga.

Para pejabat the Fed bertemu pada Selasa dan Rabu waktu setempat. Investor memperkirakan Fed akan mengumumkan rencana pemangkasan neraca keuangan yang seharusnya mendorong penguatan dolar AS dan menekan harga emas.

"Emas tidak lagi mendapat angin saat ini. Logam mulia tersebut kemungkinan akan tertekan," jelas analis INTL FCStone Edward Meir.