Proteksi Bencana Alam, Skema Asuransi Nasional Dinilai Mendesak



( 2017-09-12 03:48:35 )

Keikutsertaan pemerintah dalam merencanakan skema asuransi bencana nasional dianggap begitu mendesak direalisasikan sementara masifnya peristiwa bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di dunia.

Direktur Utama PT Reasuransi Maipark Indonesia, Yasris Y. Rasyid, menimbang sebagai antisipasi dari kondisi terburuk akibat bencana, yakni tidak adanya proteksi asuransi, diperlukan skema public private partnership (PPP) ataupun instrumen lain, yaitu CAT Bond atau surat utang yang diterbitkan dari tertanggung dan asuransi untuk mengantisipasi risiko katastropik.

Pasalnya, dia menerangkan di Indonesia saat ini baru ada perluasan jaminan asuransi harta benda untuk risiko angin topan (taifun) atas setiap harta benda yang diasuransikan. “Jadi belum merupakan auransi bencana yang bersifat katastropik,” ungkapnya kepada Bisnis, pada Senin (11/09/2017).

Yasril menyebutkan saat ini Maipark tengah menawarkan konsep asuransi bencana alam nasional sebagai bagian dari disaster financial risk melalui asuransi bagi Indonesia. Asuransi ini, jelasnya, bersifat wajib yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur bangsa, yakni saling tolong menolong dan gotong royong untuk proteksi diri dari risiko bencana alam. Jaminan utama asuransi ini ada pada risiko yang bersifat katastropik, seperti gempa bumi, tsunami, topan dan bencana alam lainnya. “Skema penggantianya berbentuk PPP, yaitu kerja sama pemerintah dengan swasta, dan tidak mengandalkan pada biaya pasca bencana yang dipastikan sangat besar”.

Yasril menilai di negara lain asuransi bencana alam semecam itu juga sudah dilakukan, seperti di Jepang dengan proteksi utama terhadap gempa bumi dan tsunami, di Turki untuk gempa bumi, dan negara-negara Karibia dengan perlindungan utama dari gempa bumi dan topan. “Filipina juga sedang mengembangkan asuransi bencana alam nasional ini dengan risiko utama gempa bumi, tsunami dan taifun,” terangnya.

Seperti diketahui, sejumlah bencana melanda wilayah Benua Amerika. Badai Irma menerjang wilayah Florida, Amerika Serikat, dan Karibia. Sebelumnya, Badai Harvey juga melanda wilayah Texas, Amerika Serikat. Di Meksiko, gempa berkekuatan 8,1 Skala Richter mengguncang Mexico City hingga Guatemala. Sementara itu, bencana banjir besar melanda sejumlah negara di Asia, khususnya Bangladesh, India, dan Nepal.