Geopolitik Mereda, Bursa Asia Melambung



( 2017-09-12 03:13:47 )

Bursa Asia menguat pada awal perdagangan Selasa pekan ini pengikuti kenaikan yang dibukukan oleh Wall Street. Kekhawatiran akan dampak dari Badai Irma dan ketegangan di Semenanjung Korea mulai berangsur turun.
Menurut data yang diberikan oleh CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,08 persen di awal perdagangan karena pelemahan dolar AS terhadap yen Jepang. Indeks Kospi Korea Selatan juga naik 0,34 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,44 persen didorong oleh saham-saham di sektor keuangan yang naik 1,17 persen.
Di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average naik 1,19 persen menjadi 22.057,37 poin. Ini merupakan kenaikan satu hari terbesar sejak Februari. Sementara indeks S&P 500 menguat 1,08 persen ke posisi 2.488,11 dan Nasdaq Composite bertambah 1,13 persen menjadi 6.432,26.
Penguatan Wall Street ini karena dampak dari Badai Irma tidak sebesar yang diperkirakan. Badai tersebut telah melewati Florida dan membuat 6 juta rumah diterjang banjir. Namun kehancuran yang diakibatkan lebih kecil jika dibanding prediksi.
Di luar Badai Irma, pendorong penguatan bursa Asia adalah ketegangan geopolitik yang mereda setelah Korea Utara ternyata tak meluncurkan rudalnya perayaan hari berdiri negaranya.
Pada Senin kemarin, Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara. Terdapat beberapa sasaran utama dalam sanksi tersebut yaitu menutup akses untuk impor minyak, melarang ekspor tekstil, mengakhiri kontrak kerja tenaga kerja Korut di luar negeri. Selain itu, DK PBB juga menghentikan bisnis Korut dengan negara lain, dan memberi sanksi kepada beberapa pejabat Korut.
Meningkatnya kepercayaan global ini mendorong penguatan dolar AS. The dollar index, indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang negara lain menguat ke 91,920 pada ukul 8.20 waktu Singapura, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah di 91,011 pada Jumat lalu.