Perbaiki Layanan Satelit, Telkom Berkoordinasi dengan Perbankan



( 2017-09-11 05:16:40 )

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mengungkapkan telah menyelesaikan pembaharuan konektivitas 14.689 sites layanan pelanggan satelit Telkom 1. Sampai dengan hari Minggu (10/09/2017) pukul 20.00 wib, 98 persen layanan konektivitas pelanggan telah berfungsi normal.

Alex J Sinaga selaku Direktur Utama Telkom menyampaikan, dalam melakukan perbaikan layanan satelit Telkom 1, perseroan bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak perbankan sebagai pelanggan dan mitra bisnis. Bank-bank tersebut antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Dari keseluruhan 15.019 sites layanan pelanggan, sebanyak 11.574 adalah sites layanan anjungan tunai mandiri (ATM). Adapun 3.445 adalah layanan non-ATM. "Hasil koordinasi antara Telkom dengan manajemen BCA hari ini pukul 17.30, disimpulkan bahwa sistem konektivitas untuk layanan ATM telah pulih secara keseluruhan," kata Alex dalam konferensi pers di Jakarta, pada Minggu malam (10/09/2017).

Ia mengatakan, beberapa aspek operasional untuk memfungsikan sejumlah mesin ATM masih berlangsung. Tujuannya untuk memastikan seluruh mesin ATM berfungsi normal kembali. Adapun layanan ATM Bank Mandiri yang terdampak gangguan satelit Telkom 1 sudah pulih seluruhnya. Begitu pula dengan layanan 321 ATM dan 124 unit kerja BRI yang terkena dampak gangguan satelit Telkom 1.

Selain itu, layanan 1.151 ATM dan 51 outlet BNI juga telah berfungsi kembali secara normal. Layanan ATM BTN sudah dapat digunakan kembali. "Untuk mempercepat pemulihan sejumlah sites yang mengalami kendala proses repointing antena, Telkom menggunakan solusi sementara dengan dua teknologi alternatif," tutur Alex.

Teknologi tersebut antara lain sebesar 5 persen sites menggunakan jaringan serat optik. Sementara itu, 14 persen sites menggunakan sistem Machine to Machine (M2M). Alex menyatakan, mekanisme pemulihan dilaksanakan oleh para petugas di seluruh Indonesia berdasarkan target yang telah ditetapkan Crisis Center Nasional. Dengan sistem pemulihan terstruktur, maka seluruh proses pemulihan terorganisir dengan baik dan terkawal ketat.