Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengajak kepada daerah-daerah penghasil kakao untuk lebih meningkatkan produksinya. Ia juga berharap Indonesia mampu menjadi negara penghasil kakao terbesar di dunia.

"Sekarang ini produksi kakao kita masih berada di urutan ke tiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Dengan lahan seluas 1,7 juta hektare seharusnya mampu membawa Indonesia menjadi urutan pertama negara penghasil kakao terbesar di dunia," tutur JK.

Hal tersebut disampaikan oleh JK ketika memimpin rapat koordinasi pengembangan kakao. ‎Ia didampingi oleh Menteri Perindustrian RI Saleh Husin dan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman.

Selain itu hadir pula, empat gubernur daerah penghasil kakao di Sulawesi yakni Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam.

Supaya hal tersebut dapat tercapai, maka produksi petani kakao harus lebih ditingkatkan lagi dari 500 kg per hektare menjadi 1 ton per hektare. Pemerintah juga akan mendukung dengan mendampingi serta memberi penyuluhan, dan bibit bagi para petani untuk meningkatkan produksinya.

Dari segi finansial, pemerintah pusat akan memberikan bantuan permodalan berupa kredit usaha rakyat (KUR), tambah JK.

"Untuk dapat menjadi produsen kakao nomor 1 di dunia, kita harus memiliki target produksi. Lalu upaya yang dilakukan untuk mencapai produksi terbesar," tutur JK.