Minim Amunisi, Potensi Penguatan Rupiah Diprediksi Terhalang



( 2017-09-04 03:17:59 )

Laju rupiah diperkirakan tidak jauh berbeda dari pekan sebelumnya dimana hanya mengalami kenaikan tipis. Hal ini memperlihatkan bahwa rupiah masih membutuhkan banyak amunisi sentimen untuk membuatnya bertahan di zona hijau.

Minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat laju rupiah masih bergerak dalam tren sidewaysnya. Apalagi pada laju dolar Amerika Serikat (USD) mulai berbalik naik. Adanya rilis paket kebijakan ekonomi tampaknya tidak banyak direspon positif meski hal tersebut termasuk sentimen positif di dalam negeri.

"Cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat menghalangi potensi penguatan lanjutan pada Rupiah, terutama dari imbas penyampaian pandangan moneter dari The Fed dan ECB di akhir pekan kemarin," ujar salah satu Analis Senior Binaartha Sekuritas yang bernama Reza Priyambada di Jakarta, pada hari Senin (04.09.2017).

Diperkirakan Reza, bahwa laju rupiah akan berada di rentang support Rp13.365/USD dan resisten Rp13.295/USD. Sementara, pergerakan nilai tukar rupiah di pekan kemarin mampu kembali menguat meski dibarengi dengan mulai terapresiasinya laju USD setelah merespon beberapa data ekonominya yang menguat.

Adapun nilai tukar rupiah menguat 0,067% di bawah pekan sebelumnya yang naik 0,075%. Di pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level Rp13.357/USD atau lebih baik dari sebelumnya di Rp13.362/USD.

"Sementara level tertinggi yang dicapai di angka Rp13.305/USD di atas level high sebelumnya di Rp13.335/USD. Laju rupiah di pekan kemarin bergerak di atas target support Rp13.375/USD dan resisten Rp13.328/USD," pungkasnya.