Mulai terdepresiasinya laju rupiah dikhawatirkan dapat menghalangi potensi rupiah untuk bergerak positif. Apalagi minat pelaku pasar terhadap mata uang yang tergolong aset safe haven kembali meningkat sehingga dapat berimbas pada kembali melemahnya laju rupiah.

"Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pelemahan lanjutan tersebut," ujar salah satu Analis Senior Binaartha Sekuritas yang bernama Reza Priyambada di Jakarta, pada hari Rabu (30.08.2017),

Reza memperkirakan, bahwa rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.360/USD dan resisten Rp13.328/USD.

Sementara, itu meski pergerakan USD masih dalam pelemahannya, namun tampaknya laju rupiah tidak mampu bertahan lama di zona hijau. Adanya sentimen negatif terbarukan dari perkembangan di kawasan Asia Timur membuat pelaku pasar kembali meningkatkan permintaannya atas aset-aset safe haven yang berimbas pada adanya aksi jual rupiah.

Selain itu, masih adanya imbas dampak negatif dari badai tropis Harvey yang menimpa sejumlah wilayah di AS. Permintaan atas JPY dan EUR pun kembali meningkat.

"Tidak banyaknya pernyataan dari para petinggi Eropa atas kenaikan EUR dalam beberapa hari terakhir membuat EUR mampu melanjutkan pergerakan positifnya," pungkasnya.