Meningginya Cadangan Devisa China Selama 6 Bulan Berturut-turut



( 2017-08-08 05:31:01 )

Selama enam bulan berturut-turut, cadangan devisa China sukses dalam memanjangkan kenaikannya, dibantu dengan penguatan mata uang yuan dan perkembangan ekonomi yang konsisten menguat.

Bank sentral China (People's Bank of China/PBOC) mengabarkan, cadangan devisanya naik sebanyak US$23,9 miliar menjadi US$3,081 triliun pada bulan Juli. Jangkauan tersebut lebih besar dari prediksi para analis dan para pakar ekonomi dalam survey Bloomberg untuk pencapaian menjadi US$3,075 triliun.

Data ekonomi yang stabil serta pembatasan aliran dana keluar telah membantu mengembalikan kepercayaan pada mata uang China tersebut sekaligus mengurangi tekanan arus dana keluar. Badan Administrasi Valuta Asing China (State Administration of Foreign Exchange/SAFE) bulan lalu menyatakan melemahnya dolar AS telah turut mengangkat nilai aset dalam yen dan euro.

Dikutip dari Reuters, yuan rebound lebih dari 3 persen sepanjang tahun ini, sebagian besar akibat pergerakan dolar AS, peraturan kebijakan arus dana keluar yang lebih ketat, serta langkah baru bank sentral China untuk menyingkirkan spekulan yang bertaruh bahwa yuan akan terus melemah.

Yuan mengalami penguatan sekitar 0,8 persen terhadap dolar AS pada bulan Juli, penguatan bulan ketiga berturut-turut. “Hal ini cukup untuk mengubah ekspektasi pasar dari depresiasi yuan menjadi apresiasi. Tekanan pada arus modal keluar telah mereda, tapi menurut saya pihak regulator tidak akan melonggarkan pembatasan,” kata Iris Pang, analis ING Groep NV di Hong Kong.

Menurut kepala ekonom Asia Pasifik di IHS Markit, Rajiv Biswas, data tersebut menggambarkan meningginya upaya oleh pihak otoritas China untuk mengurangi arus keluar modal melalui pengawasan keras terhadap kesepakatan merger dan akuisisi (M&A) perusahaan. “Di samping itu juga peraturan yang lebih ketat mengenai pengiriman uang individu untuk pembelian properti asing,” tambahnya, seperti dilansir dari Bloomberg pada Selasa (08/08).