Kebijakan The Fed Lindungi Tingkat Suku Bunga, Normalisasi Neraca Dimulai



( 2017-07-27 03:52:12 )

Hasil keputusan dari rapat kebijakan The Fed adalah tetap untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya serta berharap dapat mulai menekan kepemilikan obligasi secepatnya sebagai tanda optimisme terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS).

Rapat Komite Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) yang berakhir pada Rabu (26/07) waktu setempat atau hari Kamis dini hari WIB tersebut menetapkan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 1-1,25 persen. Bank sentral AS itu menjelaskan berada di jalur untuk meneruskan pengetatan moneter secara lamban serta mengindikasikan bahwa ekonomi tumbuh secara moderat dan kenaikan jumlah lapangan kerja terlihat solid.

Meski secara keseluruhan baik inflasi dan ukuran kenaikan harga telah menurun, akan tetapi ekonomi AS diperkirakan akan terus menguat sehingga langkah pengurangan portofolio obligasinya dapat dimulai relatif segera. “Rapat Komite berharap untuk segera mulai melaksanakan program normalisasi neraca, mengikuti rencana yang diuraikan pada bulan Juni untuk memangkas kepemilikan obligasi AS,” jelas The Fed, seperti yang dikutip dari Reuters pada Kamis (27/07).

Seperti telah diketahui, usai mendorong tingkat suku bunga mencapai nol persen demi mengendalikan krisis keuangan dan resesi 2007-2009, The Fed memompa lebih dari US$3 triliun dalam hal pembelian obligasi. Dengan demikian, neraca keuangannya telah tumbuh menjadi senilai US$4,5 triliun.

Pernyataan tersebut memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan mengumumkan dimulainya rencana pengurangan neraca pada pertemuan kebijakan selanjutnya pada 19-20 September. “The Fed tampaknya ingin memulai pengurangan neraca mengingat ketidakpastian mengenai apakah Presiden Donald Trump akan menunjuk Ketua Fed Janet Yellen untuk masa jabatan empat tahun berikutnya,” ujar Torsten Slok, Ekonom Deutsche Bank.

Pada minggu ini, Trump mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Yellen, yang masa jabatannya akan berakhir pada Februari 2018, berada di antara beberapa kandidat yang akan ia pertimbangkan untuk memimpin bank sentral AS tersebut. Sementara para periset The Fed telah menyimpulkan bahwa pembelian obligasi hanya mendorong ekonomi secara moderat, Yellen menyatakan bahwa bank sentral tersebut dapat kembali beralih ke pembelian aset jika ekonomi jatuh.

Pada saat yang sama, perlambatan inflasi telah menyebabkan kegugupan di antara sejumlah pejabat Fed melihat tingkat inflasi yang telah berada di bawah target 2 persen selama lima tahun. Gambaran inflasi yang di bawah target telah dipaparkan dalam pernyataan kebijakannya pada bulan Juni, namun pertemuan kali ini hanya menyatakan bahwa tingkat inflasi berada di bawah 2 persen. “Saya pikir itu adalah sinyal nada yang sedikit lebih hati-hati,” ujar analis Commonwealth FX, Omer Esiner.