Bursa Asia Bergerak Menguat Menjelang Rapat Bank Sentral Jepang dan Eropa



( 2017-07-20 03:51:11 )

Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan saham Kamis (20/07/2017). Penguatan bursa saham Asia ini seiring dengan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang kembali catatkan level tertinggi dan juga menjelang pertemuan sejumlah bank sentral antara lain di Jepang dan Eropa. Pelaku pasar sedang menanti sinyal kebijakan yang dilakukan bank sentral ke depan.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,15 persen. Level indeks saham acuan regional ini mendekati level tertinggi sejak Desember 2007. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,1 persen. Diikuti indeks saham Australia menanjak 0,3 persen dan indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,15 persen.

Kemudian, indeks saham MSCI global juga bergerak menguat pada Kamis pekan ini. Hal itu didorong penguatan wall street.

"Sementara itu di Amerika Serikat, musim laporan keuangan kelihatannya sedikit mengejutkan dengan ada kenaikan," ujar Bruce McCain, Chief Investment Strategist Key Private Bank, seperti dikutip dari laman Reuters pada Kamis (20/7/2017).

Ia juga menambahkan, pihaknya juga melihat data ekonomi global lebih baik. Diharapkan faktor itu berdampak ke bursa saham AS dan global.

Di pasar uang, yen menguat terhadap dolar AS di kisaran 111,83. Bank sentral Jepang melakukan pertemuan dua hari, dan diharapkan memberikan gambaran jelas soal ekonomi. Bank sentral Jepang juga diperkirakan memangkas prediksi inflasi lagi. Selain itu kebijakan moneternya diperkirakan tetap.

Mata uang euro menguat 0,1 persen terhadap dolar AS di kisaran US$ 1,1528. Hal itu didukung dari pernyataan pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi yang agresif.

"Euro telah melonjak sangat didukung harapan bank sentral Eropa terhadap kebijakan moneternya. Bank sentral Eropa harus jelas dengan panduannya ke depan," ujar Analis ThinkMarkets UK, Naeem Aslam.

Selain itu, indeks dolar AS bergerak stabil berada di kisaran 94,762. Di pasar komoditas, harga minyak turun kurang dari 0,1 persen menjadi US$ 47,10 per barel. Harga emas menguat 0,1 persen menjadi US$ 1.241,06 per ounce.