Non Performing Loan dan Anggaran Terkendali, Permintaan Kredit Masih Lemah



( 2017-07-10 03:56:16 )

Jahja Setiaatmadja selaku Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. mengomentari rentabilitas atau kemampuan dalam menghasilkan laba industri perbankan pada paruh kedua tahun 2017 masih akan terus mendapat berbagai macam tantangan.

Secara umum, menurutnya terdapat tiga faktor yang berpotensi menjadi kendala bagi perbankan dalam merealisasikan target-targetnya, yakni rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL), permintaan kredit yang masih lemah serta biaya yang tinggi. "Kalau labanya sebagai perusahaan publik, saya no comments. Secara industri (tantangannya) masih NPL, permintaan kredit lemah dan biaya masih mahal," ucapnya, pada akhir pekan lalu.

Adapun, secara khusus bagi BCA, masalah permintaan kredit yang belum terlalu tinggi dianggap akan jadi tantangan yang perlu disiasati. Namun, emiten bersandi BBCA itu masih optimistis mampu membukukan laba mengingat faktor NPL dan biaya dinilai relatif terkendali. "Untuk BCA, NPL sudah tidak jadi masalah dan biaya cukup terkendali, tetapi permintaan kredit yang lemah masih tetap jadi masalah," terangnya.

Lebih lanjut, Jahja mengatakan realisasi penyaluran kredit bank swasta terbesar di Indonesia itu masih tercatat tumbuh 12 persen per Juni 2017 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sampai akhir tahun 2017 nanti, BCA mengarah kepada kenaikan pembiayaan dua digit, yakni di level 11-12 persen.