Harga minyak mentah berjangka terus bermain di wilayah positif dan negatif pada akhir perdagangan kemarin waktu setempat, dengan kecenderungan stabil mendekati level USD50 per barel. Sinyal tentatif bahwa kenaikan produksi minyak mentah Amerika Serikat (AS) kemungkinan melambat, jadi sentimen yang mendukung pasar.

Berdasarkan rilis laman Reuters, pasokan minyak internasional Brent menyusut 7 sen pada posisi USD49,61 per barel. Sementara harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada posisi USD47,08 per barel dengan tambahan mencapai sebesar 1 sen.

Pada awal sesi, kedua patokan minyak dunia itu sempat diperdagangkan lebih rendah saat sebagian besar pedagang libur untuk merayakan hari kemerdekaan AS pada 4 Juli. Sedangkan Brent menurut pelaku pasar juga menghadapi perlawanan teknis saat ini yang mulai mendekati USD50/barel.

Meskipun begitu outlook pasar diyakini telah bergeser sedikit. Akhir Mei dan sebagian besar Juni sangat bearish ketika produksi AS meningkat dan keraguan muncul atas kemampuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menahan produksi dalam upaya mengencangkan pasar.

Tetapi sentimen mulai bergeser menuju akhir Juni, ketika data menunjukkan produksi minyak AS mulai tertekan dan pengeboran untuk produksi baru mengalami kejatuhan. Harga minyak mulai pulih dalam beberapa hari, meskipun produksi OPEC pada bulan Juni sebanyak 32.72 juta barel per hari (bpd) menurut survei Reuters.

Upaya group untuk menyeimbangkan pasar telah terbebani oleh meningkatnya produksi dari Libya dan Nigeria, yang dibebaskan dari perjanjian pemangkasan produksi. Libya telah memompa sekitar 1 juta bpd minyak mentah, untuk menjadi yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.