Pertumbuhan Uang Beredar Meningkat 11,1%



( 2017-07-05 02:43:59 )

Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada bulan Mei 2017. Posisi M2 sebesar Rp5.126,2 triliun atau tumbuh 11,1% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,2% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI yang bernama Tirta Segara mengatakan, bahwa berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen uang kuasi dan surat berharga selain saham yang masing-masing tumbuh 10,0% (yoy) dan 43,2% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan April 2017 yang masing-masing sebesar 8,7% (yoy) dan 30,0% (yoy).

"Berdasarkan faktor yang telah memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 terutama disebabkan oleh peningkatan Aktiva Luar Negeri Bersih dan ekspansi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus)," katanya di Jakarta, pada hari Selasa (04.07.2017).

Adapun pada bulan Mei 2017, Aktiva Luar Negeri Bersih tercatat Rp1.447,0 triliun atau tumbuh 24,4% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan April 2017 yang sebesar 20,5% (yoy). Ekspansi operasi keuangan Pempus juga ikut mendorong peningkatan pertumbuhan uang beredar.

"Hal ini tercermin dari kewajiban kepada Pempus (simpanan Pempus di BI dan perbankan) yang tumbuh melambat dari 52,4% (yoy) pada April 2017 menjadi 35,3% (yoy) pada bulan Mei 2017," papar Tirta.

Suku bunga kredit sedikit menurun, sementara suku bunga simpanan bergerak beragam. Pada Mei 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,83%, turun dibanding bulan sebelumnya sebesar 11,92%.

Demikian halnya suku bunga simpanan dengan tenor 3 dan 24 bulan yang masing-masing tercatat 6,62% dan 6,97%, turun dibanding bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 6,64% dan 7,02%.

Di sisi lain, suku bunga berjangka dengan tenor 6 dan 12 bulan tercatat 7,03% dan 7,11%, meningkat dari 7,02% dan 7,10% pada bulan sebelumnya. "Sementara itu, suku bunga simpanan dengan tenor satu bulan tidak mengalami perubahan dibanding bulan sebelumnya yakni sebesar 6,37%," ungkap dia.