Bank BTN Targetkan Masuk Urutan Lima Dengan Aset Terbesar



( 2017-06-19 03:17:39 )

Di tahun 2016, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berada di posisi ke enam dalam deretan 10 bank papan atas di Indonesia, dan saat ini Bank BTN kembali optimis untuk mematok terget menjadi bank peringkat ke lima dengan aset terbesar di Indonesia pada akhir tahun 2017.

Adapun pada tahun 2013, Bank BTN tertulis menjadi bank dengan aset terbesar ke-10 di Tanah Air. Sejalan dengan prestasi bisnis yang positif, perseroan dapat melesat ke posisi ke enam pada akhir tahun 2016.

Maryono selaku Direktur Utama Bank BTN mengungkapkan dengan laju kinerja saat ini yang berada di atas rata-rata industri perbankan nasional, perseroan diyakini mampu mencatatkan nilai aset sekitar Rp 253 triliun pada akhir tahun nanti. “Dengan target aset tersebut, kami meyakini mampu menjadi bank dengan aset terbesar kelima di Indonesia pada akhir 2017,” ucap Maryono dalam acara buka bersama Bank BTN dengan Media di Jakarta, pada Minggu (18/06).

Demi mencapai posisi aset kelima terbesar di Indonesia, Maryono mengungkapkan pihaknya akan menjaga laju pertumbuhan kredit dan pembiayaan di level sekitar 18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Untuk selanjutnya, dari segi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), ditargetkan berkembang pada kisaran 22-24 persen yoy pada tahun ini.

Dalam memacu peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan, Bank BTN pun turut andil dalam meningkatkan ketersediaan rumah. Berbagai aksi dilakukan, mulai dari menciptakan pengembang handal dan bisnis properti berkelanjutan lewat Housing Finance Center (HFC), hingga menyalurkan kredit konstruksi. Bank BTN pun tak hanya menyalurkan kredit untuk pemilikan rumah (KPR/house financing), tapi juga pinjaman untuk kebutuhan rumah tangga (home financing). Perseroan juga menyalurkan kredit pemilikan apartemen (KPA) dan kredit konsumsi lainnya.

Untuk meningkatkan perolehan DPK, Bank BTN pun membidik segmen emerging affluent. Kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan berkisar Rp 7 juta-Rp 30 juta ini, dibidik perseroan sebagai sumber pendanaan sekaligus debitur pinjaman. Bank BTN juga berupaya menghimpun DPK dari berbagai nasabah potensial dalam rantai bisnis di segmen usaha kecil dan menengah (UKM), komersial, dan korporasi.

Berbagai persiapan, sambung Maryono, juga telah disiapkan emiten bersandi saham BBTN ini untuk dapat bersaing dan masuk ke posisi Top Five. Di antaranya, tahun ini perseroan melanjutkan proses transformasi digital yang telah digelar sejak 2015. Bank BTN pun terus memoles kinerja bisnis, infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM) perseroan.

Dari segi bisnis, Bank BTN juga meningkatkan produktivitas cabang serta mengoptimalkan sales service model. Dari sisi SDM, BBTN merampingkan struktur cabang, meningkatkan budaya risiko, serta menciptakan organisasi yang berfokus pada segmen nasabah. Kemudian, di sisi infrastruktur, perseroan memoles infrastruktur teknologi informasi (IT) yang solid, meningkatkan digitalisasi proses bisnis, serta mengintegrasikan governance, risk, and compliance (GRC) dengan four eyes principles. Berbagai upaya peningkatan kinerja bisnis tersebut, kata Maryono, juga sebagai wujud komitmen perseroan menjadi integrator Program Sejuta Rumah milik Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Adapun, sebagai integrator program tersebut, Bank BTN tercatat telah menyalurkan kredit untuk 302.231 unit rumah pada periode Januari-April 2017. Rinciannya, perseroan telah menyalurkan KPR untuk 61.496 unit rumah dan memberikan kredit konstruksi untuk 240.735 unit rumah.

Berdasarkan data dari Bank Indoensia, sampai dengan April 2017, BBTN juga telah mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 18 persen yoy menjadi Rp 170,45 triliun. Laju kenaikan tersebut berada di atas rata-rata industri perbankan nasional sebesar 9,3 persen yoy per April 2017. DPK BBTN pun melesat di level 21,82 persen yoy atau naik dari Rp 129,29 triliun pada April 2016 menjadi Rp 157,52 triliun di bulan yang sama tahun ini.