PT Bank Permata Tbk. atau Bank Permata mengunggulkan bisnis kartu kredit sebagai salah satu penopang kinerja bisnis retail banking. Oleh karena itu, perseroan mengusahakan agar kualitas kredit selalu terjaga.

Bianto Surodjo selaku Direktur Retail Banking Bank Permata menyatakan secara umum kualitas kredit pada segmen kartu kredit relatif terjaga. Bahkan, menurut Bianto, kartu kredit merupakan salah satu segmen bisnis yang diandalkan untuk mendongkrak kinerja bisnis retail banking. “Tidak ada perubahan NPL yang material dalam 1 tahun terakhir. Kartu kredit merupakan salah satu fokus produk retail banking tahun ini yang kami harapkan dapat tumbuh,” katanya, pada Selasa (13/06) kemarin.

Selama ini, lanjutnya, bisnis terbesar emiten perbankan berkode saham BNLI tersebut ditunjang oleh kinerja retail banking, yang sampai dengan Maret 2017 telah menyalurkan kredit senilai Rp 53 triliun. “Prioritas kami saat ini untuk kredit ritel tetap menyediakan layanan dan produk yang inovatif dan memanfaatkan jaringan Grup Astra untuk menyalurkan kredit lebih besar,” katanya.

Bisnis kartu kredit diproyeksi masih akan menguat sampai akhir tahun, meskipun regulator menetapkan batas atas bunga (capping) kartu kredit sehingga menyebabkan penurunan margin. Di antara salah satu faktor pendorong bisnis ini adalah optimisme masyarakat yang menilai kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang akan lebih baik dibandingkan dengan saat ini.

Berdasarkan Survei Konsumen yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia melaporkan, indeks ekspektasi konsumen (IEK) pada Mei 2017 tercatat sebesar 136,9 atau meningkat 1,5 poin dibandingkan tingkat optimisme pada bulan sebelumnya.