Bursa Asia Tertekan Akibat Sentimen Dari Eropa



( 2017-05-31 03:30:29 )

Bursa Asia bergerak melemah di awal perdagangan pada Rabu pekan ini. Melemahnya bursa Asia ini dipengaruhi oleh sentimen dari Eropa, yaitu sentimen geopolitik dari Inggris. Negara tersebut akan mengadakan pemilihan umum pada pekan depan.

Mengutip laman CNBC, Rabu (31/5/2017), indeks Nikkei Jepang melemah 0,42 persen. Sementara indeks Kospi Korea Selatan turun 0,34 persen. Kemudian untuk indeks ASX 200 Australia dibuka stabil. Indeks acuan di bursa Australia ini hanya naik tipis 0,07 persen.

Dari hasil penelusuran dari pendapat yang dilakukan oleh YouGov, partai konservatif yang diwakili oleh Perdana Menteri Inggris Inggris saat ini Theresa May nampaknya akan kehilangan mayoritas kursi di parlemen.

Jika memang Theresa May kalah dalam pemilu nanti, maka Inggris harus melakukan negosiasi lagi dengan Eropa terkait keluarnya negara tersebut dari zona Uni Eropa pada tahun lalu. Hal tersebut sudah pasti mempengaruhi sentimen pasar saham.

Diselenggarakannya pemilu Inggris pada pekan depan ini sebenarnya merupakan kejutan bagi pelaku pasar. Seharusnya, pemilu Inggris baru akan diadakan pada tahun depan. Namun, Theresa May membuat keputusan mengejutkan dengan mempercepat pemilihan umum.

May mengungkapkan, keputusannya didukung oleh hampir seluruh pihak. Termasuk di antaranya Parlemen Inggris.

Sentimen lainnya yang akan mempengaruhi gerak bursa Asia adalah data ekonomi China yang akan keluar pada hari ini. Otoritas China akan mengumumkan data manufaktur dan PMI non Manufaktur.

Apabila data-data tersebut positif maka akan memberikan dampak positif juga terhadap pergerakan saham di Asia. Sebaliknya, jika data tersebut jauh dari konsensus analis maka akan mendorong penurunan bursa Asia ke level yang lebih dalam.