Bursa Global Tertekan, IHSG Merosot 25 Poin



( 2017-05-18 04:07:37 )

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Tertekannya IHSG ini juga mengikuti bursa saham global yang tertekan seiring kekhawatiran terhadap gejolak politik di Gedung Putih.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (18/5/2017), IHSG melemah sebanyak 25,01 poin atau 0,45 persen ke level 5.590,47. Pada pembukaan IHSG pukul 09.00 WIB, laju IHSG masih berada di zona merah dengan merosot 29,51 poin atau 0,53 persen ke level 5.584,97. Indeks saham LQ45 turun 0,49 persen ke level 929. Sebagian besar indeks saham acuan kompak tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.594,46 dan terendah 5.577,52. Sebanyak 115 saham bergerak melemah sehingga menekan IHSG. Sementara 38 saham menguat dan 64 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 12.965 kali dengan volume perdagangan 351 juta saham. Nilai transaksi perdagangan saham Rp 355,4 miliar. Investor asing mengadakan aksi beli Rp 14,68 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) kini berada di kisaran Rp 13.340.

Secara sektoral, mayoritas sektor saham turun terkecuali sektor saham tambang yang bergerak menguat 0,20 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,43 persen. Sedangkan sektor saham konstruksi menyusut 0,68 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar tergelincir 0,48 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 0,48 persen.

Kemudian beberapa saham-saham yang menguat antara lain saham TAMU naik 24,49 persen ke level Rp 610 per saham, saham TGRA melonjak 16,51 persen ke level Rp 498 per saham, dan saham BINA melambung 15 persen ke level Rp 1.495 per saham.

Sementara saham-saham yang tergelincir di awal sesi antara lain saham MYOH turun 11,25 persen ke level Rp 710 per saham, saham NIKL merosot 8,68 persen ke level Rp 5.000 per saham, dan saham MRAT susut 8,26 persen ke level Rp 200 per saham.

Bursa Asia pun kompak bergerak melemah. Indeks saham Jepang Nikkei turun 1,68 persen, dan tercatatkan penurunan terbesar di bursa Asia. Selain itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng menyusut 0,38 persen ke level 25.199, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,45 persen ke level 2.282.

Lalu indeks saham Shanghai merosot 0,21 persen ke level 3.098, indeks saham Singapura melemah 0,35 persen ke level 3.212, dan indeks saham Taiwan turun 0,51 persen ke level 9.960.