Raih Kesempatan, HSBC Perkuat Komitmen Pelayanan



( 2017-05-10 03:33:15 )

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation atau biasa disebut HSBC adalah bank internasional pertama yang berjaya dalam menggabungkan cabang bank asing dengan anak perusahaan lokalnya menjadi sebuah bank yang terintegrasi, PT Bank HSBC Indonesia atau HBID, yang sebelumnya adalah PT Bank Ekonomi Raharja.

Atas bergabungnya dua substansi tersebut, PT Bank HSBC Indonesia berada pada posisi yang strategis dalam memberikan fasilitas perbankan yang lebih baik untuk nasabah di antara perkembangan ekonomi Indonesia. Penggabungan ini merupakan ronde baru dari 132 tahun eksistensi HSBC di Indonesia serta menguatkan komitmennya di pasar strategis ini. “ Hari ini, kita memulai babak baru sebagai bank terintegritas yang akan membantu kami bertumbuh di sektor perbankan korporasi dan transaksi lintas Negara,” kata Sumit Dutta pada siaran resminya pada Selasa (09/05) kemarin.

Dia mengungkapkan PT Bank HSBC Indonesia yang terintegrasi akan membantu nasabah mengambil manfaat dari kemajuan ekonomi Indonesia yang signifikan serta memperkuat pasar keuangan ke depannya. Tergabungnya kekuatan penawaran produk-produk dari HSBC Indonesia dan jaringan cabang Bank Ekonomi di Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia akan membantu dalam perkembangan dunia usaha serta memenuhi harapan dan ambisi nasabah. Indonesia, sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN, terus memperlihatkan pertumbuhan yang dipacu oleh perpaduan peningkatan pendapatan, urbanisasi, serta penanaman modal di bidang infrastruktur.

Dibantu oleh budaya kewirausahaan dan inovasi bisnis, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada 2030 berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB). “Ini merupakan peristiwa penting bagi HSBC. Kami terus berkomitmen untuk berkontribusi bagi perkembangan ekonomi Indonesia, sekaligus menghubungkan nasabah kami dengan beragam peluang di seluruh dunia melalui jaringan global kami yang tak tertandingi,” lanjutnya.

Meningginya populasi kelas menengah dan kebutuhan infrastruktur yang kuat di Asia, mewujudkan kesempatan yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini juga dipicu oleh konektivitas regional dengan perekonomian ASEAN serta keterkaitan dengan Inisiatif Jalur Sutera (Belt and Road Initiative) dari Tiongkok.