Estimasi Bisnis Pencetakan Uang 2016 yang Menyusut



( 2015-12-16 08:01:32 )

Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) memprediksikan permintaan pencetakan uang dari Bank Indonesia (BI) pada tahun 2016 menyusut bila dibandingkan dengan tahun 2015 ini. Direktur Keuangan Perum Peruri Antonius memprediksikan pesanan pembuatan uang dari Bank Indonesia tersebut akan turun sebesar 10 % dibandingkan dengan tahun ini yang ditargetkan mencetak 9,5 miliar bilyet (lembar) uang kertas dan 1,6 miliar uang logam.


Angka ini masih asumsi karena belum ada pembicaraan final antara peruri dan Bank Indonesia. Demikian disampaikan oleh Antonius beberapa hari yang lalu. Apa yang menjadikan dasar Peruri memperkiraan permintaan pencetakan uang menurun? Antoni mengatakan ada beberapa alasan BI mengurangi pesanan uangnya ke Peruri antara lain: • ketersediaan atau stock uang di BI masih cukup • kondisi uang yang beredar di masyarakat dipandang masih layak pakai sehingga tidak perlu ada pergantian dengan uang baru • program sosialisasi uang bersih berhasil sehingga pengendapan di persediaan lebih lama.


Pendapat Anton, menurunnya pesanan untuk mencetak uang ini akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan Peruri. Meski porsi pendapatan dari percetakan uang telah mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya (dari 70% ke 66%), jasa percetakan uang masih mendominasi pendapatan bagi perusahaan. Sisanya yang 34% adalah pencetakan non-uang seperti document security. Upaya yang dilakukan Peruri untuk menambah pendapatan perusahaan dari jasa pencetakan uang, adalah dengan memperluas bisnis ke pasar luar negeri dengan melayani jasa percetakan uang dan non-uang bagi negara lain. Sebagai misal Peruri akan mengembangkan kerja sama pencetakan uang dan dokumen berharga dengan dua negara di Afrika.


Ekploitasi kerja sama dengan dua negara di Afrika sedang berlangsung. ”Tahun depan (2016) Diharapkan sudah ada pemesan pencetakan bisa pencetakan uang, materai, maupun passport,” ujar Direktur Perencanan Peruri, Atje Muhammad Darjan, beberapa waktu lalu.


Perluasan bisnis Peruri ke Afrika ini sudah mendapatkan dukungan maksimal dari Kementerian Luar Negeri RI sebagai lembaga yang menjembatani kerja sama dengan kedua negara itu. Sehubungan dengan antisipasi terhadap peredaran uang palsu Bank Indonesia (BI) juga memperketat gerak-gerik peredaran uang palsu. Adapun semua tindakan yang dilaksanakan yaitu dengan menyempurnakan design tampilan uang secara berkala serta meningkatkan kualitas gambar pengaman. Selain dilakukan perbaikan juga pada pennggunaan kualitas bahan baku, edukasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri uang palsu, dan pastinya kerjasama dengan aparat penegak hukum.