Bursa Asia Menguat, Euro Tergelincir usai BoJ Tak Beri Sinyal



( 2017-04-28 03:22:27 )

Bursa Asia dibuka menguat pada pembukaan perdagangan hari ini dan terlihat bisa menutup pekan di zona positif. Sementara itu euro tergelincir usai Bank Sentral Eropa (ECB) tak memberikan sinyal terkait program stimulusnya.

Dilansir dari laman Reuters, Jumat (28/4/2017), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,1 persen, menempatkan kenaikan di akhir pekan sebesar 1,9 persen.

Sementara itu Nikkei Jepang melemah 0,1 persen bersamaan dengan laporan data output industrial di Maret dan pengeluaran rumah tangga yang turun lebih dari harapan dan tingkat inflasi konsumen. Tetapi indeks tetap mencatat kenaikan mingguan sebesar 3,3 persen, sejak November.

Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street menguat, setelah sebelumnya sempat melemah karena tertekan rencana pemangkasan pajak Presiden Donald Trump. Indeks Dow Jones Industrial Average bergerak menguat 6,24 poin atau 0,03 persen ke level 20.981,33. Kemudian S&P 500 menguat 1,52 poin atau 0,06 persen ke level 2.388,77 dan Nasdaq Composite menambahkan 23,71 poin atau 0,39 persen ke level 6.048,94.

Menguatnya saham Wall Street dipimpin Nasdaq Composite Index yang mencetak rekor penguatan. Sementara Dow Jones dan S&P500 sedikit berubah.

Indeks saham teknologi, Nasdaq, tampaknya akan terus melanjutkan rekor penguatan, ditopang oleh saham-saham perusahaan teknologi seperti Amazon dan Alphabet yang melompat lebih dari 4 persen masing-masing setelah penutupan.

Hal ini terjadi sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump merilis rencana pemangkasan pajak yang berujung menghasilkan pertanyaan, apakah akan terjadi defisit anggaran.

"Kebanyakan orang berharap adanya akselerasi dan itulah yang kita punya. Meskipun terjadi gonjang ganjing ekonomi dan geopolitik, namun akhirnya pasar merespon kenaikan laba perusahaan," ungkap Michael Arone, Kepala Strategi Investasi State Street Global Advisors di Boston.

Kini pasar sedang menunggu arah lebih lanjut mengacu pada data kuartalan produk domestik bruto dan tingkat kepercayaan konsumen AS di April.