Dolar Bergerak Positif, Rupiah Diprediksi Masih Lemas



( 2017-04-28 03:10:37 )

Masih positifnya pergerakan laju USD seiring dengan sentimen pengajuan proposal reformasi pajak dari Presiden Trump membuat laju rupiah kembali mengalami pelemahan. Tidak hanya itu, terbatasnya pergerakan EUR seiring dengan aksi tunggu pelaku pasar terhadap penyampaian pandangan ekonomi dan moneter Zona Eropa oleh ECB turut memberikan sentimen pada pelemahan rupiah.

Adanya penguatan peso di Meksiko dan CAD seiring respons positif terhadap pernyataan Trump yang akan menegosiasikan ulang perjanjian dengan Kanada dan Meksiko tidak cukup membantu laju rupiah untuk kembali menguat.

Bahkan sentimen positif dari dalam negeri, antara lain pernyataan BI bahwa pergerakan rupiah sepanjang kuartal I 2017 relatif stabil; kesimpulan KSSK terkait kondusif dan stabilnya sistem keuangan Indonesia; dan keyakinan Menko Perekonomian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2017 sebesar 5,1% juga tidak cukup kuat mengangkat rupiah.

Menurut analis dari Senior Binaartha Sekuritas yang bernama Reza Priyambada mengatakan bahwa pergerakan positif USD tampaknya sulit dilawan rupiah sehingga cenderung membuka peluang pelemahan lanjutan. Mayoritas pelaku pasar bersikap oportunis, dimana cenderung memilih masuk pada USD dibandingkan mata uang lainnya.

"Harapan kami dimana stabilnya kondisi ekonomi dalam negeri tidak juga berimbas pada pembalikan menguat rupiah," ujarnya di Jakarta, pada hari Jumat (28.04.2017).

Untuk itu, tetap cermati berbagai sentimen yang ada dan waspadai sentimen yang dapat merubah arah rupiah. Reza memperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran support Rp13.342 per USD dan resisten Rp13.270 per USD.