PT. Antam Perkirakan Biaya Rp 1,17 Triliun Untuk Garap P3FH



( 2017-04-11 03:59:44 )

PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, atau PT. Antam selaku korporasi tambang milik negara memperkirakan anggaran belanja modal sekitar Rp 1,17 triliun selama melaksanakan Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera atau P3FH pada tahun 2017.

Manajemen perseroan menyampaikan rencana investasi di P3FH itu yang menjadi bagian dari rencana pengembangan senilai RP 2,07 triliun, di luar dari pengeluaran investasi rutin sebesar Rp 403,78 miliar. “Pengeluaran investasi dalam tahun 2017 ditargetkan mencapai Rp 2,56 triliun atau naik 158 persen dari investasi tahun 2016,” jelas manajemen dalam laporan tahunan yang dirilis pada Senin (10/04) kemarin.

Menurutnya, belanja modal pada 2017 diperkirakan akan semakin meningkat sejalan dengan pekerjaan P3FH yang semakin meningkat. Rencana belanja modal itu lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi belanja modal Rp 988,26 miliar (tahun 2016) dan Rp 2,01 triliun (tahun 2015). Pada informasi itu, manajemen menyatakan belanja modal perseroan turun 51 persen pada 2016 dibandingkan dengan realisasi pada 2015 yang disebabkan finalisasi konstruksi P3F Pomalaa di Sulawesi yang mendekati tahapan akhir.

Seperti diketahui, emiten berkode saham ANTM itu tengah menggarap proyek P3FH tahap 1 line 1 berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun. P3FH itu digarap oleh konsorsium kontraktor yang terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan Kawasan Heavy Industries Ltd dengan nilai kontrak Rp 3,43 triliun.

Proyek itu merupakan salah satu proyek strategis Antam yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah potensi bijih besi nikel melalui kegiatan pengolahan bijih nikel menjadi feronikel. Pabrik feronikel Haltim akan menambah kapasitas produksi feronikel perusahaan dari 27.000-30.000 Ton Nikel (TNi) per tahun menjadi 40.500-43.500 TNi per tahun, serta turut mendukung program pembangunan industri dasar logam stainless steel.

Pada 2017, Antam menargetkan volume produksi dan penjualan feronikel sebesar 24.100 TNi atau meningkat sekitar 30 persen dibandingkan dengan 18.500 TNi pada 2016. Peningkatan target ini terutama disebabkan selesainya P3FP yang saat ini tengah dilakukan sinkronisasi integrasi operasi.

Pada 2016, perseroan menjual feronikel sebanyak 20.888 TNi atau meningkat 12 persen dibandingkan dengan 18.643 TNi pada 2015. Pada 2016, perusahaan membukukan volume produksi feronikel sebesar 20.293 TNi pada 2016 atau meningkat 18 persen dibandingkan dengan 17.211 TNi pada 2015.

Pada 2016, Antam membukukan laba bersih sebesar Rp 64,8 miliar dibandingkan dengan rugi Rp 1,44 triliun pada 2016. Pendapatan usaha Antam mencapai Rp 9,1 triliun pada 2016 atau turun dibandingkan dengan Rp 10,53 triliun pada 2015.