Anggaran Meninggi, Laba Bersih AMAG Alami Tekanan



( 2017-04-04 04:04:25 )

PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk atau AMAG membukukan kemerosotan laba besih sepanjang 2016 sejalan dengan meningkatnya anggaran. Menurut laporan keuangan audited, AMAG tertulis mencatatkan laba bersih senilai Rp 130 miliar. Pengaktualan itu berkurang sebanyak 32,75 persen year-on-year (yoy) karena laba bersih emiten asuransi umum ini pada 2015 tercatat sebesar Rp 193,75 miliar.

Presiden Direktur AMAG Linda Juliana J.L Delhaye menerangkan penurunan laba bersih perseroan sangat terkait dengan peningkatan biaya. Salah satunya adalah peningkatan biaya reasuransi. Pada laporan keuangan, premi reasuransi AMAG per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 369,43 miliar atau bertumbuh sekitar 51,41 persen (yoy). “Penurunan laba disebabkan meningkatnya biaya, seperti biaya reasuransi dan biaya integrasi,” singkapnya kepada wartawan pada Senin (03/04/2017) kemarin.

Linda mengutarakan peningkatan biaya itu pun bersumber dari proses integrasi antara AMAG dengan asuransi umum lainnya, yaitu PT Fairfax Insurance Indonesia. Fairfax Asia Limited - yang pada Juni 2014 merealisasikan pembelian PT Fairfax Insurance Indonesia - pada 10 Oktober 2016 menyelesaikan proses akuisisi 80 persen saham AMAG, perusahaan asuransi umum yang sebelumnya terafiliasi dengan Panin Bank Group.

Fairfax Asia kemudian mendorong penggabungan PT Fairfax Insurance Indonesia ke AMAG karena adanya ketentuan pemerintah mengenai pembatasan kepemilikan tunggal (single presence policy). “2016 AMAG melakukan integrasi dengan Fairfax Insurance Indonesia,” ucap Linda.

Adapun, sepanjang 2016 AMAG berhasil mencatatkan premi bruto berkembang 8,32 persen yoy atau senilai dengan Rp 981,90 miliar. Secara umum, Linda mengomentari perkembangan premi bruto pada tahun lalu mengalami perlambatan. “Kami pun terkena imbasnya. Premi industri umum hanya tumbuh sekitar 5 persen,” katanya.