Sektor Saham Tambang Bawa IHSG Menuju Zona Hijau



( 2017-03-31 05:42:32 )

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menghijau di akhir bulan Maret ini dari pergerakan sebelumnya di zona merah pada pra pembukaan.

Pada pra pembukaan perdagangan Jumat (31/3/2017), IHSG melemah ke level 5.589,52. Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG terus bergerak di zona hijau dengan naik 10,1 poin ke level 5.603,01.

Beberapa saham yang menguat membawa IHSG menuju zona hijau. Ada sebanyak 91 saham yang menguat, sementara itu sebanyak 33 saham melemah dan 73 saham lainnya diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.604,827 dan terendah 5.589,47. Transaksi perdagangan saham tercatat 4.567 kali dengan volume perdagangan 196,4 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 157,6 miliar.

Investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih mencapai Rp 30,1 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) kini berada di kisaran Rp 13.312.

Sektor saham tambang naik 0,74 persen secara sektoral, dan mencatatalan kenaikan yang terbesar. Kemudian saham aneka industri menyusul naik 0,58 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,52 persen.

Beberapa saham-saham yang menguat antara lain adalah saham STAR naik 12,86 persen ke level Rp 550 per saham, kemudian saham HOME mendaki 7,4 persen ke level Rp 286 per saham, dan saham ASSA melonjak 7,2 persen ke level Rp 268 per saham.

Sementara itu saham-saham yang tergelincir adalah saham BNBA yang turun 4,24 persen ke level Rp 226 per saham, saham MLPT turun 3,7 persen ke level Rp 1.300 per saham, dan saham TKIM merosot 3,41 persen ke level Rp 990 per saham.

Pada perdagangan sebelumnya, bursa Asia diperdagangkan bervariasi di hari terakhir Maret seiring dengan investor yang tengah mencerna serangkaian data ekonomi Jepang yang menguat dan Korea Selatan yang melemah.

Dilansir dari laman CNBC, indeks Australia ASX 200 melemah 0,16 persen. Namun indeks Jepang Nikkei tercatat naik 0,54 persen terdukung pelemahan yen. Data harga inti konsumen Jepang naik 0,2 persen pada Februari secara year on year. Ini menandai pertumbuhan tercepat dalam hampir dua tahun. Sementara itu di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,07 persen, setelah data output pabrik negara itu turun pada Februari sebesar 3,4 persen dari bulan sebelumnya. Ini merupakan yang terburuk dalam lebih dari 8 tahun.