IIF Targetkan Penambahan Pembiayaan Infrastruktur Sejumlah Rp 12 Triliun



( 2017-03-22 03:39:21 )

PT. Indonesia Infrastructure Finance (IIF) memiliki sasaran pada perkembangan komitmen pembiayaan infrastruktur setidaknya 50 persen dalam tahun ini.

Ari Soerono yang menjadi Presiden Direktur IIF mengungkapkan bahwa perusahaan menetapkan dalam setiap tahunnya dapat memajukan perkembangan pembiayaan sampai limit Rp 5 triliun. Sebaliknya, kata Ari, pembiayaan yang telah dialirkan pada tahun 2016 mencapai Rp 8 triliun. “Dari Rp 8 triliun, pada tahun ini kami menargetkan bisa meningkatkan komitmen pembiayaan sebesar Rp 12 triliun—Rp 13 triliun,” kata Ari, pada Selasa (21/03/2017) kemarin.

Sampai saat ini, IIF telah menyalurkan pembiayaan untuk proyek pembangkit listrik di Batam sebesar 70 megawatt, pembangkit listrik tenaga surya di Gorontalo sebesar 2 megawatt, dan pembangkit listrik lainnya seperti mini hidro di Sumatera Barat sebesar 20 megawatt. Adapula pembiayaan untuk perusahaan yang mengembangkan energi baru terbarukan (renewable energy).

Dia menerangkan portofolio pembiayaan IIF masih didominasi oleh proyek telekomunikasi dan energi. Masing-masing porsi proyek tersebut sebesar 30 persen, sedangkan sisanya pembiayaan pada proyek infrastruktur jalan tol dan pelabuhan udara. “Untuk tahun ini, kami melihat yang cukup besar di infastruktur itu seperti fasilitas pengolahan gas dan fasilitas penyimpanan bahan bakar,” tuturnya.

Dia mengutarakan mayoritas proyek infrastruktur yang dibiayaai oleh IIF ditempuh melalui skema kredit sindikasi. “Kami kan tidak boleh sendirian, harus selalu bareng. Namun selain sindikasi bisa juga bisa dalam bentuk lain misalnya bilateral,” ujar Ari.

Menurut Ari, untuk tahun ini target sindikasi yang akan dilakukan perusahaan cukup banyak, kendati belum dapat dirinci secara detail lantaran masih dalam pembahasan dengan pihak internal. Demi mencapai komitmen pertumbuhan pembiayaan, perusahaan juga harus kembali penanaman modal yang solid. Ari mengatakan secara keseluruhan pendanaan perusahaan tahun ini mencapai sekitar 90 persen dari total pertumbuhan komitmen pembiayaan. Oleh karena itu, IIF harus mendapatkan dana sekitar Rp 3,6 triliun sampai Rp 4,5 triliun di sepanjang tahun 2017.

Disamping subsidi modal dari pemegang saham, anak usaha PT Sarana Multi Infrastruktur tersebut akan mencari dana dari pasar modal melalui penerbitan surat utang atau obligasi dalam waktu dekat. Meski, untuk nilainya menurut Ari masih dalam perhitungan.