Sektor Produktif Pertanian Akan Dijadikan Prioritas Dalam Distribusi KUR BNI



( 2017-03-21 03:23:04 )

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengemukakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama kuartal I tahun 2017 terasa landai.

Anton Siregar yang merupakan GM Bisnis Kecil PT Bank Negeri Indonesia (Persero) Tbk menjelaskan pada awal tahun biasanya permintaan KUR tidak terlalu besar. Dalam penyalurannya di tahun 2017, perseroan akan menyetujui perintah dari pemerintah supaya fokus pada sektor produktif. "Sektor-sektor produktif seperti pertanian akan menjadi prioritas. Ada yang penyalurannya tergantung siklus, di mana ada waktu-waktu tertentu baru dapat disalurkan. Tapi umumnya KUR di awal tahun relatif landai," ucapnya.

Selama kuartal pertama tahun ini, emiten berkode saham BBNI tersebut hendak menyalurakan KUR senilai Rp 1 triliun. Adapun sampai dengan penghujung semester pertama jumlahnya ditargetkan minimal Rp 6 triliun.

Anton menjelaskan pula bahwa ticket size kredit usaha rakyat BBNI tahun ini tak sebesar tahun lalu. Ticket size sepanjang tahun lalu sekitar Rp 250 juta, sedangkan mengawali tahun ini Rp 170 juta per debitur. "Kalau keseluruhan tahun ini, ticket size-nya diprediksikan berkisar Rp 100 juta. Yang pasti pada tahun ini kami fokus ke sektor produktif dan prioritas," tuturnya.

Sepanjang tahun lalu, BBNI membukukan KUR mikro sejumlah Rp 68,3 miliar, KUR ritel Rp 10,2 triliun, dan KUR penempatan TKI sekitar Rp 37,1 miliar. Adapun rasio kredit bermasalahnya secara keseluruhan 0,93 persen. Kredit usaha rakyat segmen mikro pada tahun 2017 dirasakan oleh sekitar 3.075 jiwa, KUR ritel 39,438 jiwa, sedangkan KUR penempatan TKI 1.173 jiwa. Plafon kredit per nasabah untuk segmen ritel maksimal Rp 500 juta sedangkan mikro dan TKI tertinggi Rp 25 juta.

Anton mengutarakan, sejauh ini permintaan kredit usaha rakyat mayoritas ada di Pulau Jawa. Hal ini karena populasi penduduk masih didominasi di wilayah tersebut. "Pada intinya kami salurkan ke seluruh Indonesia, mayoritas Jawa dan Sumatra," ujar Anton. Distribusi KUR di Jawa Tengah merupakan yang terbanyak pada tahun lalu sejumlah Rp 16,9 triliun. Beirkutnya adalah Jawa Timur Rp 14,6 triliun diikuti Jawa Barat sekitar Rp 4,9 triliun.