Pelemahan Rupiah Diramal Akan Berlanjut



( 2017-03-02 03:29:36 )

Pergerakan rupiah diperkirakan tidak jauh beda dengan sebelumnya yang ada, yakni masih belum dapat keluar dari tren sideways-nya. Pelemahan yang terjadi pun masih dalam kisaran terbatas.

Namun demikian, perlu dicermati berbagai sentimen yang ada terutama imbas dari penguatan USD pasca merespon pidato dari Presiden Trump dan kurang adanya imbas dari rilis inflasi yang lebih baik dari bulan sebelumnya.

"Tetap cermati dan antisipasi berbagai sentimen yang dapat berpengaruh pada berubahnya rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, pada hari Kamis (02.03.2017).

Diperkirakan oleh Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp13.386/USD dan resisten Rp13.315/USD. Sementara, tampaknya harapan akan adanya penguatan pada laju rupiah kemarin tidak terwujud dimana pelaku pasar kembali memburu USD, sehingga membuat laju USD kembali melanjutkan penguatan.

Pidato Presiden Trump di hadapan kongres yang menitikberatkan pada upaya perbaikan ekonomi AS untuk kembali pulih dengan adanya rencana penambahan anggaran untuk beberapa pos yang dianggap dapat meningkatkan aktivitas ekonomi AS telah direspon positif oleh pelaku pasar dengan terapresiasinya laju USD.

Rilis inflasi dalam negeri sebesar 0,23% lebih rendah dari bulan sebelumnya tampaknya belum cukup mengangkat laju rupiah. "Meski tercatat lebih rendah namun, inflasi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi yang sama di bulan Februari di tahun-tahun sebelumnya dimana rata-rata tercatat deflasi," paparnya.