Rail Clinic Berfungsi Sebagai Puskesmas dan Klinik Bersalin



( 2015-12-14 10:48:48 )

Sirine berbunyi keras pukul 12.12 WIB memenuhi seisi area Stasiun Pasar Senen, Sabtu (12/12/2015). Bersama pendiri sekaligus Ketua Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Jaya Suprana, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro memotong pita yang menandai peluncuran kereta kesehatan pertama yang hadir di Indonesia. Sepintas tampak rangkaian yang terdiri dari dua kereta retrofit atau kereta rel diesel (KRD) yang terparkir di peron Stasiun Pasar Senen itu mirip seperti pada rangkaian kereta pada umumnya.


Rangkaian terdiri atas dua buah kereta, tetapi ditambahi dengan lampu dan sirine serupa dengan ambulans serta tanda palang merah. Namun, ditinjau bagian dalam kereta, terlihat jelas perbedaan antara kereta kesehatan dengan kereta reguler. Barisan kursi yang umumnya terlihat tidak didapati pada kereta hasil gagasan anak Edi Sukmoro, Clarissa Sukmoro. kereta terlihat tersekat penuh dengan peralatan medis sesuai dengan fungsi ruangan. Seperti pada kereta pertama, pihak PT KAI membagi luas kereta menjadi tiga bagian, yakni ruang monitoring dokter, ruang tindakan, pemeriksaan gigi, dan laboratorium.


Di gerbong pertama, segala tindakan medis mulai dari pelayanan darurat meliputi bantuan hidup dasar atau CPR, alat monitoring pasien, alat kejut jantung, rekam jantung,tindakan bedah minor, sampai penanganan kasus trauma dapat dikerjakan. Hal yang sama tampak pada gerbong kedua. Kedua gerbong dilengkapi ruang pemeriksaan ibu hamil dan bersalin, ruang menyusui, ruang pemeriksaan umum dan ruang farmasi. Di ruang bersalin, petugas dapat melayani persalinan secara normal yang didukung dengan dua bidan dan satu dokter kandungan dan anak.


Selain itu, walaupun ruang bersalin memiliki luasan terbatas, yakni berukuran 2 x 3 meter, ruang bersalin difasilitasi peralatan bersalin lengkap, seperti Infus set, partus set atau alat persalinan, dopler untuk pemeriksaan jantung bayi, dan bed bersalin. "Walau bersifat mobile, ruang bersalin ini mirip dengan ruang bersalin di rumah sakit karena dilengkapi peralatan bersalin lengkap, toilet dan ruang tunggu. Jadi masyarakat yang mau bersalin tidak perlu khawatir," ujar Riski Apriliana, bidan PT KAI.


Pada saat uji coba awal, kereta kesehatan tersebut kata Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, akan dioperasikan di beberapa wilayah Jawa Tengah, seperti di Stasiun Wojo, Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Hal tersebut untuk memberikan fasilitas pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat yang diketahui masih kesulitan mengakses pelayanan kesehatan. "Setelah dinilai pengoperasian kereta kesehatan ini baik, selanjutnya akan dibangun kereta kesehatan lainnya untuk disebar di beberapa titik wilayah yang diketahui akses rumah sakit ataupun puskesmasnya jauh dari permukiman masyarakat," paparnya. Selanjutnya, ia menambahkan, kereta kesehatan selain melayani pelayanan kesehatan masyarakat reguler, tetapi juga dapat dimanfaatkan bersama kereta penolong untuk dapat memberikan bantuan apabila terjadi situasi gawat darurat ataupun bencana alam.


"Dengan kehadiran Rail Clinic ini, harapan kami bisa membantu pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat di daerah yang tidak terjangkau kendaraan bermotor atau wilayah bencana alam," katanya.