Harga minyak mentah dunia pada pembukaan perdagangan awal pekan hari ini, Senin (27/2/2017) menunjukkan kenaikan ketika banjir pasokan minyak global tampaknya mulai terkendali. Namun tren penguatan minyak dunia masih terbatas seiring peningkatan produksi minyak Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan rilis laman Reuters, harga minyak Brent tercatat naik sebesar 0,04% pada level USD56,01 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi USD53,99 per barel.

Sebelumnya pada akhir pekan kemarin, harga minyak jatuh setelah data administrasi informasi energi AS (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS bertambah selama sepekan secara beruntun. Meski begitu pasar menunjukkan penambahan yang ketat dalam kisaran USD4 hingga USD5 sejak November, saat OPEC dan produsen lain sepakat memangkas produksi.

Data EIA menunjukkan ada kenaikan 564,000 barel untuk 518.7 juta minggu lalu. Namun hal itu adalah peningkatan terendah selama beberapa bulan terakhir. Jika tren impor lebih rendah dan keuntungan yang lebih kecil terkait persediaan minyak lanjutan selama beberapa pekan mendatang. Hal ini menunjukkan langkah OPEC mengurangi produksi bulan berdampak, jelas ANZ.

Kesepakatan OPEC telah mengejutkan pasar, apalagi produsen minyak dunia terbesar dunia seperti Uni Emirat Arab dan Irak bergerak lamban. Namun terkait pemotongan produksi, mereka berjanji untuk mengejar ketertinggalan target mereka. International Energy Agency menerangkan 90% anggota OPEC secara patuh menjalankan kebijakan pengurangan tersebut sejak Januari dengan produksi rata-rata 88%.

Arab Saudi telah menawarkan untuk mengurangi produksi minyak mereka, jika Iran melakukan hal yang sama tahun ini. Empat sumber yang akrab dengan diskusi mengatakan kepada Reuters, sepertinya Riyadh mencoba untuk menyerang OPEC untuk membatasi produksi dan meningkatkan harga kesepakatan.