Pilkada DKI 2 Putaran, Investor Wait And See



( 2017-02-16 06:31:51 )

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di DKI Jakarta berdasarkan perhitungan cepat dipastikan akan dilaksanakan dua putaran. Hal tersebut memberikan dampak bagi para pelaku usaha di pasar saham.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, hasil pilkada yang harus diselenggarakan dua kali putaran menjadi sentimen untuk para pelaku usaha.

"Pilkada DKI Jakarta dua putaran tentunya dapat mempengaruhi sentimen pasar mengingat investor lebih cenderung masih wait and see sampai dengan hasil akhir dari Pilkada Jakarta yang dirilis oleh KPU," tutur Josua saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Josua menerangkan, yang terpenting saat ini adalah proses pilkada dapat berjalan dengan aman, nyaman, kestabilan politik tetap terjaga sehingga menjadi sentimen positif bagi para investor. Diharapkan juga dapat terjadi peningkatan iklim investasi Indonesia khususnya di sektor riil.

Perekonomian Indonesia, sambung Josua, sudah mempunyai pondasi yang cukup kuat, dengan banyaknya lembaga pemeringkat yang meningkatkan outlook ratingn Indonesia. Hal tersebut menandakan perekonomian Indonesia sudah cukup kuat.

"Sentimen positifnya juga berasal dari kebijakan fiskal yang diindikasikan dari APBN 2017 yang dinilai lebih meyakinkan dengan target penerimaan pajak yang lebih realistis dan belanja yang lebih produktif sehingga diharapkan kebijakan fiskal tersebut bisa optimal untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih berkualitas," tambahnya.

Meski begitu, para investor tetap akan menanti hasil Pilkada DKI Jakarta sampai dengan hasil resmi yang akan dirilis oleh KPU. Sebab, dua putaran masih memberikan sinyal ketidakpastian, di mana pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang menang pada putaran pertama bisa saja kalah pada putaran kedua.

"Jadi investor masih terus mengamati lagi kebijakan-kebijakan dari pemenang pilkada, seandainya muncul kebijakan yang cenderung kurang mendukung aktivitas bisnis, tentunya investasi pun akan semakin menurun, dan sampai saat ini saya pikir investor masih akan wait and see," tutupnya.