Rupiah Diproyeksi Tetap Stabil



( 2017-02-16 06:29:49 )

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang melibatkan 101 daerah yang ada di Indonesia diperkirakan akan berjalan stabil mengingat pesta demokrasi tersebut berjalan dengan aman dan kondusif.

Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Ekonom Bank Permata, sekaligus menjawab proyeksi yang dirilis oleh Bank asal Singapura, United Overseas Bank (UOB). Di mana, dalam proyeksinya Rupiah akan berada di level Rp 13.000 per US$ usai diselenggarkannya Pilkada serentak.

"Menurut saya proyeksi tersebut terlalu berlebihan dan kurang mendasar, kita melihat bahwa pilkada serentak berjalan dengan aman dan lancar," ujar Josua di Jakarta, Kamis (16/2/2017).

Josua mengatakan, pergerakan Rupiah dalam dua pekan terakhir berjalan dengan stabil menjelang pilkada serentak dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda akan melemah.

Apalagi, indikator ekonomi makro Indonesia terus memperlihatkan adanya perbaikan, setelah beberapa waktu lalu lembaga pemeringkat Moody's meningkatkan outlook rating Indonesia yang menandakan semakin kuatnya fundamental ekonomi nasional.

"Ke depannya Rupiah diprediksi akan tetap stabil di level fundamentalnya," tuturnya.

Dalam risetnya, meskipun dinilai cukup stabil menjelang pemilihan, rupiah diprediksi bergerak melemah terhadap dolar AS.

Salah satu faktor pemicunya adalah tren dolar AS yang terus menguat terhadap beberapa mata uang di dunia. Dolar AS diproyeksi pada kisaran Rp 13.800 di akhir kuartal I-2017.