Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengabarkan, saat ini Pertamina sedang dalam proses tender yang diselenggarakan badan usaha Myanmar yang melangsungkan bisnis ‎penjualan BBM.

PT Pertamina (Persero) telah mempersiapkan dana sebesar US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,14 triliun untuk masuk dalam bisnis hilir bahan bakar minyak (BBM) di negara Myanmar

"Prosesnya sedang berjalan, kita juga ikut proses tender langsung di sana," ujar Bambang.

Bambang melanjutkan, jika Pertamina memenangkan tender tersebut, maka pengoperasian fasilitas dapat dilakukan berasama, faslititas yang dimaksud adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berjumlah 1.360 unit.

Akan tetapi jika Pertamina tidak memenangkan tender maka perusahaan energi pelat merah tersebut harus mendirikan fasilitas sendiri.

"Jika kita menang (tender), kita akan mempunyai langsung 1.360 SPBU. Namun itu bukan milik sendiri, kita (saham) hanya 49 persen saja,‎" jelasnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara ‎(BUMN) Rini Soemarno sebelumnya sempat menyarankan Pertamina untuk segeran menjual produk BBM ke luar negeri.

Rini mengharapkan, Pertamina tidak hanya berkiprah di dalam negeri, melainkan juga harus berekspansi bisnis ke luar negeri, seperti Thailand, Vietnam dan Myanmar.