Bagaimana Menghadapi Lesunya Bisnis?



( 2015-12-14 02:43:56 )

Sepanjang 2015, akhir-akhir ini, ekonomi tampak lesu. Penjualan elektronik merosot lebih dari 50 persen karena turunnya daya beli. Mengapa? Perekonomian selama 45 tahun berbasis subsidi bahan bakar minyak (BBM). Oleh karena itu, semua naik karena konsumerisme. Secara jangka panjang ini seperti membakar duit, seperti tembakau. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghapus subsidi BBM sekaligus memperkuat kontrol anggaran APBD. Serapan anggaran pun menurun. Apakah ini bagus? Ditinjau jangka panjang, ya. Seperti anak-anak Anda biasa peroleh uang transpor gratis sekarang waktunya disuruh bekerja.


Jadi, bagaimana mensiasati lesunya bisnis?


Duit itu secara global tetap. Duitnya negara RI pun tetap, APBN juga tetap. Anggarannya tetap, tapi sektornya berubah. Jadi, bisnis pun berubah. Misalnya di properti, dulu 45 tahun orang asal beli ruko tanpa pikir panjang, kini lebih realistis membeli kios pasar. Dahulu membangun cluster baru, sekarang membangun terminal bus terintegrasi dengan pasar. Dulu membeli rumah besar sekarang realistis membeli rumah kecil. Bisnis tetap hidup dengan mencari celah opportunity baru.