Pasokan Minyak AS Meningkat, Harga Minyak Tetap Menguat Tipis



( 2017-02-09 06:56:24 )

Harga minyak dunia kembali menguat meski data pasokan minyak mentah Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya angka kenaikan secara mingguan.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik sebesar 17 sen atau 0,3 persen ke level US$ 52,34 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman bulan April di bursa berjangka London's ICE naik sebesar 7 sen atau sebesar 0,1 persen menjadi US$ 55,12 per barel.

"Harga minyak mentah mengalami reli usai ada aksi jual," tutur Troy Vincent, Analis ClipperData, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (9/2/2017).

Penguatan harga minyak di tengah meningkatnya pasokan minyak AS. Berdasarkan dari data the US Energy Information Administration (EIA), persediaan minyak mentah meningkat dalam lima minggu berturut-turut.

Persediaan minyak mentah meningkat sebesar 13,8 juta per barel untuk dalam negeri hingga 3 Februari. Sedangkan American Petroleum Institute mengabarkan adanya kenaikan perserdiaan minyak sebesar 14,2 juta barel. Kenaikan persediaan minyak secara mingguan ini belum pernah setinggi sejak 28 Oktober. "Total persediaan minyak sebesar 506,8 juta barel," tutur Vincent.

Analis S&P Global Platts Anthony Starkey memandang, kenaikan persediaan minyak tersebut didorong oleh lonjakan impor. Ini memberikan kontribusi kenaikan persediaan minyak tertinggi secara mingguan.

"Impor dari negara-negara OPEC tetap tinggi. Walaupun pasokan sudah dipangkas dari negara OPEC sehingga membantu pasar dalam beberapa bulan," tutur dia.

Stanley mengungkapkan, terdapat sejumlah spekulasi sehingga mendorong persediaan minyak besar. Salah satunya dapat dipicu dari strategi penjualan minyak AS.

Pasar juga sudah menunjukkan kekhawatiran pertumbuhan produksi minyak AS dapat memutar balikkan kondisi kenaikan harga minyak. Ini mengingat negara pengekspor minyak tergabung dalam OPEC telah melakukan pemangkasan produksi.

Berdasarkan prediksi terbaru dari EIA, produksi minyak mentah AS akan meningkat menjadi 9 juta barel per hari. EIA pun mengharapkan pasar minyak dunia bisa seimbang pada tahun 2017.