Kementerian Perindustrian Dorong Industri Makanan Minuman



( 2017-02-07 08:08:27 )

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri makanan dan minuman untuk mewujudkan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia sesuai dengan salah satu visi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Presiden telah mendorong pemerataan ekonomi, jadi salah satu industri yang bisa didorong untuk pemerataan adalah industri makanan dan minuman, kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam diskusi di Jakarta, Selasa (07/02/2017).

Ia mengatakan, industri makanan dan minuman merupakan industri yang sangat strategis dan memiliki prospek cukup cerah untuk dikembangkan.

Berdasarkan data Kemenperin, industri ini tumbuh pesat yang ditunjukkan dengan laju pertumbuhannya pada triwulan III tahun 2016 mencapai 9,82%, yang berarti di atas pertumbuhan industri sebesar 4,71% pada periode yang sama.

Pertumbuhan ini, kata Airlangga, di antaranya disebabkan oleh meningkatnya pendapatan masyarakat, tumbuhnya populasi kelas menengah yang disertai kecenderungan pola konsumsi masyarakat yang mengarah untuk mengkonsumsi produk-produk pangan olahan ready to eat.

Industri makanan dan minuman disebutnya juga berperan penting dalam pembangunan sektor industri terutama kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non-migas.

Peran subsektor industri makanan dan minuman merupakan yang terbesar dibandingkan subsektor lainnya, yaitu 33,6 persen pada triwulan III tahun 2016, jelasnya.

Sumbangan nilai ekspor produk makanan dan minuman (di luar CPO, PKO, CCO dan turunannya yang digunakan sebagai bahan olahan non food) pada 2016 mencapai 19 miliar dolar AS, atau naik dibandingkan periode sama sebelumnya senilai 9,64 miliar dolar AS.

Sementara dari segi realisasi investasi, sektor ini hingga triliun III tahun 2016, sebesar Rp24 triliun untuk PMDN dan PMA senilai 1,6 miliar dolar AS.

Saya apresiasi pelaku usaha industri makanan dan minuman yang telah berupaya keras dan bekerjasama dengan pemerintah menjaga pertumbuhan industri, pungkas Airlangga.