Ada kabar yang cukup mengejutkan mengenai uang baru yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Ternyata penyebarannya baru mencapai angka 3 persen dan belum banyak diketahui oleh masyarakat.

“Baru 2-3 persen se-Indonesia, di Sumsel juga sama dan akan bertahap dikirimnya,” ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) seusai menggelar Silaturahmi dan Diskusi Bank Indonesia dengan Ulama dan Ormas se-Sumsel mengenai Uang Rupiah Baru, di Hotel The Daira Palembang, Seperti dikutip Selasa (7/2/2017).

Dia mengatakan penyebaran uang baru akan dilakukan secara bertahap di tahun ini lantaran pencetakannya juga tidak bisa dilakukan dalam jumlah yang besar.

Di Sumsel sendiri, ada sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar yang telah disebarkan, baik melalui Bank Indonesia, bank daerah maupun bank swasta. Beberapa kawasan yang sudah mendapatkan pasokan uang baru yaitu Palembang, Kabupaten Lahat hingga ke Kabupaten Pematang Abab Lematang Ilir (PALI).

Menurutnya, tahapan penyebaran uang masih terbatas juga dikarenakan masih banyak beredarnya uang lama yang layak digunakan. Sehingga, BI lebih fokus memperkenalkan uang baru ditengah tingginya penggunaan uang lama.

BI pun gencar melakukan sosialisasi pengenalan uang rupiah baru di setiap kalangan. Kemudian juga rutin menyediakan layanan penukaran uang baru di waktu tertentu.

Wacana mengenai adanya redominasi juga turut mendukung penarikan uang lama dan penerbitan uang baru dengan nominal yang lebih sedikit. Seperti rencana redominasi uang lembaran Rp 100.000 menjadi Rp 100.