Harga minyak mengalami penurunan pada perdagangan Kamis, menyusul naiknya cadangan minyak di penyimpanan AS. Hal ini mengimbangi bukti bahwa OPEC dan produsen besar lainnya telah memangkas produksi.

Harga bergerak menuju keuntungan awal, karena pedagang tidak terlalu khawatir terkait ketegangan antara AS dan Iran.

"Pedagang nampaknya telah membuat kesimpulan sengketa antara AS dan Iran mengenai uji coba rudal terbaru dan menunjukkan bahwa perang kata-kata lebih banyak terjadi daripada dimulainya konfrontasi militer. Hal tersebut akan membuat pasokan di Iran menjadi semakin beresiko," Tim Evans, Specialist Energy Citi, Tim Evans melansir CNBC, Kamis (3/2/2017)

Presiden AS Donald Trump menuturkan dalam cuitan di twitternya bahwa Iran sedang diperhatikan setelah negara tersebut melakukan uji coba rudal balistik.

Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat turun sebesar 34 sen ke level US$ 53,54 per barel. Pada sebelumnya, harga West Texas Intermediate meningkat sebesar US$ 1,07 pada Rabu.

Kemudian untuk harga minyak acuan dunia, Brent juga turun sebesar 23 senke level US$ 56,57 per barel. Brent naik US$ 1,22 pada sesi sebelumnya.

Baik Brent maupun West texas diperdagangkan pada level tertinggi sejak Januari akibat imbas indikasi dari produsen yang tergabung dalam OPEC dan di luar OPEC yang sepakat untuk memangkas produksi, dan mereka taat akan kesepakatan tersebut.