Harga emas mencetak rekor tertingginya sejak bulan November, hal ini dipicu oleh pelemahan dolar AS pada pekan ini.

"Dolar yang melemah, ditambah ketidakpastian dari Presiden Donald Trump menyebabkan harga emas terangkat," ujar Lukma Otunuga, Analis Riset di FCTM melansir dari Marketwatch, Jumat (3/2/2017).

"Logam kuning itu nampaknya kembali lagi ke jalur kenaikan dalam jangka pendek seperti yang diharapkan oleh para investor," ujarnya.

Emas untuk pengiriman April meningkat sebesar US$ 11,1 atau 0,8 persen untuk dapat menetap di level US$ 1.219,4 per ounce setelah menyentuh level tertingginya di atas US$ 1.227.

Harga tersebut merupakan harga tertinggi sejak 16 November lalu menurut FactSet data. Sementara harga perak untuk kontrak pengiriman bulan Maret turun sebesar 2,1 sen untuk menetap di US$ 17,42 per ounce.

"Pasar tengah ramai terkait berita percakapan Donald Trump dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengenai pengungsi Australia yang menuju ke AS," ujar Senior Analis di Kitco, Jim Wyckoff.

"Ketidakpastian dari Donald Trump dan administrasinya disalahkan oleh beberapa pasar saham, dalam beberapa pekan ke belakang. Hal tersebut menguntungkan pasar komoditas emas," sambungnya.