BKPM Ingin Pengusaha Eropa Tanam Modal di Indonesia



( 2017-02-02 10:58:09 )

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengajak para pengusaha Eropa agar mau menanamkan modalnya di Indonesia. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan angka investasi di dalam negeri.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengutarakan, tren investasi dari pengusaha Eropa cukup baik. Dalam 5 tahun terakhir investasinya mampu mencapai US$ 13,3 miliar atau setara Rp 172,9 triliun dengan kurs Rp 13.000 per dolar AS. Lima besar investasi dari Eropa yang masuk ke Indonesia adalah dari Belanda, Inggris, Perancis, Luxembourg dan Jerman.

Namun, Thomas mengatakan sebagian investasi tersebut hanya berpusat di Jawa. Dia ingin investasi tersebut dapat tersebar seperti yang diharapkan oleh pemerintah.

"Dalam lima tahun terakhir investasi Eropa yang masuk ke Indonesia sebesar 46 persen berlokasi di Pulau Jawa. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Ratas 2017, arah pemerintah jelas mendorong pemerataan pembangunan. Jadi BKPM akan mengarahkan investasi yang dilakukan juga dapat menjangkau daerah-daerah investasi di luar Pulau Jawa," ucap dia dalam acara Eurocham Investment Outlook 2017 di BKPM Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Dia menerangkan, beberapa perusahaan raksasa Eropa sudah menanamkan modalnya terutama di sektor otomotif, telekomunikasi, energi dan mineral, aviasi serta komponen otomotif.

"Ke depan kami berharap akan semakin banyak perusahaan-perusahaan besar Eropa yang masuk ke Indonesia," tutur dia.

Thomas mengatakan, sejumlah tantangan akan berpengaruh pada investasi yang ada di Indonesia. Antara lain kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Brexit, dan perlambatan ekonomi China.

Namun, dia mengatakan pemerintah tetap terus berupaya supaya investasi di Indonesia menarik. Oleh sebab itu, ada beberapa sektor prioritas yang nantinya akan dioptimalkan.

"Ada beberapa sektor prioritas yang menjadi fokus pemerintah seperti pembangunan sarana penunjang bagi pariwisata, serta infrastruktur maupaun sektor industri terkait dan sektor maritim," ucap dia.