Perusahaan Asuransi Dorong Jumlah Agen Hadapi MEA



( 2015-10-28 06:57:53 )

Sejumlah Agen Upaya Hadapi MEA Didukung Perusahaan Asuransi


JAKARTA, Kalangan perusahaan asuransi tengah berupaya menggenjot jumlah agen. Langkah yang dilakukan ini berupaya menghadapi diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir Desember 2015 mendatang. Dalam rangka meningkatkan penetrasi asuransi terhadap jumlah penduduk Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan jumlah agen tahun depan naik menjadi sebesar 5 juta.


Direktur PT Asuransi Jiwasraya De Yong Adrian memprediksi, keagenan akan menjadi tumpuan jalur distribusi perusahaan asuransi. Untuk menjangkau daerah-daerah yang belum tersentuh, perusahaan akan berebut pasar asuransi.


"Mitra distribusi perusahaan asuransi akan bertumpu pada agen. Bersamaan dengan itu, produk unitlink otomatis akan terangkat," papar Adrian


Namun, jalur distribusi antara agen dan bancassurance porsinya diprediksi akan seimbang. Pada satu sisi, agen disukai karena bisa menjangkau retail. Sedangkan jalur bancassurance disukai karena bisa menjangkau jumlah nasabah bank. Plus, beban operasional bancassurance lebih murah ketimbang agen.


Sementara persaingan antara agen asuransi asing dan lokal masih dinilai Adrian tidak akan terlalu mencolok. Begitu juga dengan perusahaan yang mulai memperbanyak jumlah agen asuransinya. Namun, berlangsungnya MEA akan menyulut persaingan antara agen asuransi lokal dengan agen asuransi asing.


President Director PT Sun Life Financial Indonesia, Elin Waty mengakui, tenaga agen asuransi asing memang akan menjadi saingan agen lokal. Agen asuransi asing datang dengan keunggulan pengetahuan bisnis asuransi lebih. Namun bukan berarti agen asuransi asing mudah memenangkan pasar. Sebab, agen asuransi lokal dinilai lebih paham akan produk asuransi yang dihasilkan.


"Disamping itu, tingkat kepercayaan masyarakat akan tenaga asuransi lokal lebih tinggi ketimbang asing. Kalau ada agen asuransi asing, nasabah akan bertanya apakah agen asuransi asing tinggal di Indonesia? Lalu bagaimana nanti untuk klaim? Jadi belum tentu agen asuransi asing akan mudah diterima oleh masyarakat," papar Elin.