Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah mengeluarkan keputusan untuk membangun dinding di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko. Uang untuk membangun tembok ini akan didapatkan Trump dengan mengenakan pajak 20%, terhadap barang impor dari Meksiko ke AS.

Hal tersebut membuat Meksiko semakin tertekan, dan hubungan kedua negara tersebut berada di ambang krisis. Dalam waktu dekat, Presiden Meksiko dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.

Juru Bicara Gedung Putih, Sean Spicer, menyampaikan bahwa Trump ingin pajak barang impor dari Meksiko tersebut masuk dalam paket perombakan aturan pajak yang diajukan ke Kongres AS.

Belum jelas bagaimana pajak baru tersebut akan diimplementasikan. "Kami punya pajak baru sebesar US$ 50 miliar dengan mengenakan tarif 20% untuk barang impor, ini sudah dilakukan oleh 160 negara lain di dunia saat ini," ujar Spicer, dilansir dari Reuters, Jumat (27/1/2017).

Spicer menuturkan, kebijakan pajak selama ini yang mengenakan pajak ekspor dan membebaskan pajak impor merupakan hal yang konyol. "Namun dengan menerapkan ini (pajak impor), kami bisa mendapatkan US$ 10 miliar per tahun, dan dengan mudah membiayai pembangunan dinding," ujar Spicer.

Rencana penerapan pajak yang baru ini berkembang mendekati pertemuan Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto dan Trump, yang rencananya diselenggarakan pada pekan depan di Washington.

Akan tetapi, Enrique pada akun Twitternya menuturkan menarik rencananya untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump. Karena merespons kicauan terakhir Trump di akun Twitter yang mengatakan, lebih baik pemimpin Meksiko tidak usah bertemu bila tidak mau membayar biaya pembangunan dinding.

Dalam pidatonya di pertemuan anggota Kongres dari Partai Republik, Trump menyebutkan pertemuannya dengan Enrique dibatalkan.

"Saya sudah mengatakan berulang kali, rakyat Amerika tidak akan membayar untuk dinding tersebut. Kecuali Meksiko mau berhubungan dengan AS secara adil, dengan hormat," ujar Trump.

Ekspor Meksiko ke AS memang dinilai cukup besar. Sekitar 80% kapal ekspor Meksiko mempunyai rute tujuan ke AS. Kemudian sekitar 50% dari investasi langsung di Meksiko berasal dari tetangganya, yaitu AS.

Akibat besarnya jumlah impor dari Meksiko, Amerika Serikat mengalami defisit neraca perdagangan dengan Meksiko senilai US$ 58,8 miliar setahun.

Sebelumnya, Trump juga berencana menutup sumber uang terbesar Meksiko, yaitu dari pengiriman gaji warga Meksiko yang bekerja di AS, atau yang disebut remitansi.