Wall Street Menguat Harga Emas Tertekan



( 2017-01-26 09:16:56 )

Harga emas dunia anjlok ke level terendah dalam dua minggu sejalan dengan investor yang memperhatikan kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street. Apalagi indeks saham Dow Jones menyentuh level 20.000 untuk pertama kali sehingga memberi tekanan terhadap harga emas.

Disamping itu, harga emas melemah di tengah tertekannya dolar AS. "Investor sangat antusias dengan level 20.000 untuk indeks saham Dow Jones, dan hal ini mempengaruhi harga logam," tutur Kepala Riset ThinkMarkets, Naeem Aslam, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (26/1/2017).

Harga emas untuk pengiriman Februari turun sebesar US$ 13 atau 1,1 persen menjadi US$ 1.197,80 per ounce. Sedangkan untuk harga perak pengiriman Maret turun sebesar 20,5 sen atau 1,2 persen ke level US$ 16,98 per ounce.

Aslam mengungkapkan, apa yang dibutuhkan pasar saat ini yaitu kejelasan dari presiden AS Donald Trump yang mengatakan dolar AS terlalu kuat. Harga emas sudah menguat selama empat minggu ini seiring dengan pernyataan dari Trump, serta pemilihan kabinet sehingga mendukung dolar AS.

Di samping itu, harga emas juga mendapatkan untung dari volatilitas mata uang setelah Trump menyetujui untuk menarik AS dari kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership, dan kembali menegosiasikan the North American Free Trade Agreement.

"Dolar AS mengalami pelemahan, namun kami belum melihat pengaruhnya ke harga emas. Kami melihat dolar AS akan tertekan, dan mendorong harga emas menjadi lebih tinggi," tutur Aslam.

Tidak hanya itu, Analis mengatakan, kalau indeks dolar AS menguji level 100 secara teknikal. Indeks dolar AS turun sebesar 0,2 persen ke level 100,16.

Sedangkan, Kepala Riset Insignia Consultants Chintan Karnani mengungkapkan, kalau perayaan tahun baru China yang jatuh pada pekan ini juga berkontribusi terhadap permintaan emas. Permintaan emas dari China diperkirakan akan meningkat pada pekan depan.