Calon DK OJK Harus Mampu Membaca Tren dan Tantangan Ekonomi



( 2017-01-26 03:58:27 )

Calon Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru menurut pengamat ekonomi harus mempunyai kemampuan dan pengalaman untuk membaca tren serta menghadapi tantangan ekonomi ke depannya. Menurut Peneliti ekonomi dari INDEF Bhima Yudhistira seleksi calon DK OJK untuk periode tahun 2017-2022 tidak akan mudah.

Pasalnya panitia seleksi (Pansel) yang diketuai oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani harus memilih orang-orang profesional yang memiliki banyak pengalaman. Lebih lanjut Bhima menerangkan faktor pengalaman menjadi sangat penting di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini sehingga dibutuhkan DK OJK yang berpengalaman.

Sehingga diharapkan OJK selaku regulator industri jasa keuangan dapat berperan penting dalam mengawal pertumbuhan ekonomi domestik dari berbagai gempuran ketidakpastian ekonomi global. "Pertama anggota DK OJK berikutnya harus mewakili profesional, berasal dari industri keuangan dan punya pengalaman," terang dia di Jakarta.

Menurut dia ketidakpastian ekonomi dunia semakin diperburuk dengan ekpektasi negatif kebijakan pemerintah baru Amerika Serikat (AS) yang akan memperketat kebijakan moneternya. Di sisi lainnya ekonomi global masih merasakan efek Brexit dan perlambatan pertumbuhan negara ekonomi terbesar dunia, China yang diperkirakan akan terus menurun atau melambat pada tahun-tahun berikut.

Selain dari kalangan profesional, Bhima menilai akademisi dan birokrat juga bisa ikut andil dalam memajukan OJK. Sebab, kalangan akademisi memiliki basis data dan konsep. "Ini yang dibutuhkan kedepannya. Karena betul memang kredit juga lagi turun, ada ketidakpastian global. Ketiga unsur tersebut yang saya kira yang paling paham betul soal rekam jejak keuangan Indonesia," imbuhnya.

Dia menilai anggota dewan komisioner yang kini menjabat sudah memiliki pengalaman yang mampu. Pengalaman ini bisa menjadi bekal untuk menghadapi tantangan perbankan ke depan. "Soal pengalaman anggota DK sekarang memang bagus. Tapi harus ada terobosan karena tantangan yang dihadapi di tahun 2017 lebih berat lagi," tambahnya.

Sejalan dengan itu, Ekonom yang bernama David Sumual menambahkan, bahwa akan lebih baik kalau jajaran DK OJK diisi kalangan profesional, berpengalaman, independen dan memiliki integritas. "Saya pikir kalau untuk lembaga keuangan diperlukan orang profesional, yang punya integritas, independen dan berpengalaman," sebut David di Jakarta.

Menurutnya, jajaran DK OJK yang baru tidak hanya menguasai teori-teori saja. Di sisi lain, perlu juga kemampuan membaca tren dan tantangan di sektor finansial yang terus berkembang."Jadi bukan hanya teori-teori saja misalnya secara akademis tapi prakteknya juga mengerti, jadi kemampuan dalam mengerti instrumen finansial ini juga diperlukan," ujarnya.