Kebijakan Ekonomi Trump Picu Harga Emas Kembali Berkilau



( 2017-01-24 09:22:42 )

Harga emas kembali naik ke posisi tertinggi dalam dua bulan akibat timbulnya kekhawatiran atas kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dikeluarkan Presiden Donald Trump sehingga mendorong investor mencari aset yang lebih aman. Di samping itu, dolar dan imbal hasil obligasi jatuh.

Melansir dari laman Reuters, Selasa (24/1/2017), harga emas di pasar Spot naik sebesar 0,6 persen menjadi US$ 1.216,33 per ounce setelah sempat mencapai posisi tertinggi sejak 22 November pada level US$ 1.219,43.

Sementara untuk emas berjangka AS ditutup naik sebesar 0,9 persen menjadi US$ 1.215,6 per ounce. "Ini merupakan dampak terkait melemahnya dolar dan ketidakpastian politik," ujar analis Danske Bank Jens Pedersen.

Trump secara resmi mengeluarkan negaranya dari kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership serta mengatakan kepada para eksekutif perusahaan kalau dirinya akan mengenakan pemotongan pajak yang besar jika mereka mau memindahkan pabrik dari luar negeri masuk ke AS.

Sementara itu dolar jatuh ke posisi terendahnya dalam tujuh minggu terhadap beberapa mata uang dunia. Wall Street juga menurun di tengah kekhawatiran investor atas kebijakan Donald Trump yang dinilai proteksionis.

Melemahnya dolar menyebabkan emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Meskipun adanya kekhawatiran terkait langkah proteksionis tersebut, rencana Trump untuk memangkas belanja pemerintah, pemotongan pajak, dan deregulasi kemungkinan akan memperkuat dolar dan saham AS jika hal tersebut benar-benar terlaksana.

Sementara harga logam mulia lainnya, paladium turun sebesar 1,7 persen ke posisi US$ 772,50 per ounce, setelah menyentuh angka US$ 795,60, yang merupakan tingkat tertinggi sejak Mei 2015.