Surat Perpisahan Obama untuk Rakyat AS



( 2017-01-20 09:11:49 )

Beberapa jam lagi, Barack Obama akan pensiun sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Ia telah menyampaikan pidato terakhirnya di Chicago, melalui konferensi pers terakhir di Gedung Putih, dan saat ini giliran dirinya untuk menyampaikan surat terbuka yang ditujukannya kepada seluruh rakyat Amerika.

Mengawali pembuka suratnya, Obama menjelaskan tradisi lama, yaitu presiden yang segera lengser akan meninggalkan secarik surat perpisahan kepada presiden terpilih. Nantinya, surat tersebut akan diletakkan di ruang Oval Office.

"Surat tersebut dimaksudkan untuk membagi pengalaman, pelajaran, sedikit nasihat yang mungkin dapat membantu penerus kami melaksanakan tanggung jawab besar bersamaan dengan jabatan tertinggi di negara kita dan kepemimpinan di dunia yang bebas," tulis Obama dalam surat tersebut seperti dikutip dari Time, Jumat, (20/1/2017).

Obama meneruskan, sebelum meninggalkan surat kepada penerusnya, Donald Trump, ia ingin mengutarakan terima kasih yang terakhir kalinya kepada seluruh rakyat AS.

"Karena semua yang saya pelajari, saya dapatkan dari Anda. Anda membuat saya menjadi presiden dan manusia yang lebih baik," ungkapnya.

Dalam surat tersebut, Obama juga menuliskan, sepanjang 8 tahun rakyat AS telah menjadi sumber kebaikan, kegigihan, dan harapan yang telah memberinya kekuatan.

"Saya telah melihat bagaimana para tetangga dan komunitas saling menjaga satu sama lain selama krisis ekonomi terburuk yang terjadi dalam kehidupan kita. Saya turut berduka bersama korban yang mencari jawaban dan akhirnya menemukannya di gereja di Charleston," tulis suami dari Michelle Obama itu.

Ia juga mengutarakan rasa bangganya kepada para lulusan muda dan anggota baru di militer AS. Perhatian juga diungkapkan kepada para ilmuwan yang disebutnya telah membantu pria lumpuh kembali mendapat indera perasanya dan menolong tentara yang terluka untuk bisa berjalan kembali.

"Saya telah melihat bagaimana rakyat Amerika yang hidupnya diselamatkan karena akhirnya mereka memiliki akses ke layanan kesehatan dan keluarga-keluarga yang hidupnya berubah karena pernikahan mereka diakui kesetaraannya," paparnya.

Ayah dari Malia dan Sasha itu juga menegaskan, generasi muda AS melalui tindakan dan kemurahan hati mereka sudah mengingatkan kewajiban untuk mempedulikan pengungsi, atau pekerja untuk perdamaian, dan lebih dari itu, membantu sesama manusia.

"Saya pernah melihat Anda, seluruh rakyat Amerika, dalam martabat, kegigihan, humor, dan kebaikan. Dan melalui perilaku sehari-hari sebagai warga negara, saya melihat masa depan kita terbuka," ujar Obama dalam suratnya.

"Kita semua, terlepas dari apa pun partainya, kini harus melibatkan diri, bekerja sebagai warga negara. Bukan hanya ketika ada pemilu, bukan hanya ketika kepentingan sendiri dipertaruhkan, namun di sepanjang umur kita," lanjutnya.

pada akhir penutupan surat tersebut, Obama menekankan, ia akan selalu ada bersama dengan rakyat Amerika, dalam setiap langkah.

"Dan ketika kemajuan terasa lambat, ingatlah: Amerika bukan proyek satu orang. Kata yang paling kuat dalam demokrasi di sini adalah 'Kita'. 'Kita adalah bangsa.' 'Kita akan berhasil'. Ya, kita bisa," tutup Obama.